Hanya orang-orang yang mempunyai mental pemenang yang bisa keluar dari kesulitan dan meraih apa yang diimpikan. Hanya orang-orang yang kuat, yang bisa berdiri ketika terjatuh. Belajar dari kesalahan, belajar dari pengalaman yang tidak menyenangkan..
Minggu, 27 Januari 2013
SMART
Anda
punya rencana? Ide yang hendak diwujudkan? Tujuan yang hendak dicapai?
Ada banyak cara untuk merumuskan tujuan secara efektif, salah satunya
yang terkenal adalah konsep SMART (specific, measurable, achievable,
realistic, time-based). Konsep ini pertama kali digunakan oleh George T.
Doran pada tahun 1981. Mungkin Anda juga tidak asing dengan konsep
SMART ini, namun barangkali masih belum terbiasa menerapkannya.
Sabtu, 26 Januari 2013
Memilih lokasi Usaha
Yeah...saya selalu teringat akan nasehat Pak nur Agustinus, bahwa memulai usaha itu gampang-gampang susah. Tapi saya tidak akan pesimis akan susah-susahnya. Saya akan optimis :P. Setelah obrolan-obrolan tentang lokasi bisnis, saya jadi bener-bener terpikirkan. Mampukah saya ? dan mampukah saya ? hati kecilku selalu memberi dorongan, bahwa saya akan mampu menjalaninya. Diyah tidak akan pantang menyerah. Karena sudah biasa hidup susah. Andai bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang di impikan ya ...itu resiko yang harus saya terima. Karena berbisnis tidak semudah membalikkan tangan. But i must be confident..
Dalam membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan Anda sebagai pemilik usaha. Bagi wirausahawan pemula, sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih lokasi. Salah-salah, usaha Anda bisa jeblok.
Beberapa pakar wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha seperti ruko, kios, rumah atau kaki lima harus pas dengan jenis usaha yang dilakoni. Karena ada usaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain. Untuk itu pengusaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usahanya. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya dan jangan lupa cari juga informasi bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa mempengaruhi kelangsungan usaha Anda.
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsirkan sebagai lokasi di mana banyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau, gampang dilihat konsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target konsumen yang berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. Lokasi seperti ini cocok untuk usaha perdagangan barang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan pelanggan. Itu sebabnya pasar, pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi lokasi-lokasi usaha perdagangan yang paling diincar orang. Soalnya, di area seperti itu, calon konsumen tumpah tersedia. Para pemilik usaha tinggal mencari strategi untuk memancing lirikan mata mereka. Usaha-usaha yang sangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya; apotek, rumah makan, mini market, bengkel, toko pakaian, juga salon kecantikan.
Lokasi Usaha dan Ide Bisnis
Banyak calon wirausahawan yang bingung mau mulai dari mana? Apakah mencari lokasi usaha dahulu atau menentukan bisnis yang akan dijalankan. Pemilihan lokasi untuk membuka usaha adalah sangat penting. Namun, kadang ketika sudah menemukan lokasi yang strategis, namun tidak cocok untuk bisnis yang akan dijalankan. Sebenarnya, mana yang harus didahulukan ?
Memilih Bisnis Dulu, Lokasi Menyusul
Bagi Anda yang memiliki passion terhadap satu bidang usaha, atau Ada memutuskan untuk membeli franchise, maka pemilihan bisnis bisa menjadi urutan pertama. Langkah berikutnya adalah pemilihan lokasi yang tepat untuk memulai usaha. Tentunya juga Anda harus mempunyai produk unggulan yang akan Anda jual di lokasi tersebut.
Misal, Anda mau membuka usaha salon kecantikan. Berarti Anda telah menentukan jenis bisnisnya terlebih dahulu. Tinggal Anda mencari lokasi yang cocok.
Pertanyaannya,”Cocoknya kalau membuka salon kecantikan itu di mana?” Misalnya: di food court salah satu mal atau pasar swalayan. Langkah selanjutnya adalah menentukan mal atau pasar swalayan yang mana? Mau yang level menengah atau level bawah. Misalnya level menengah. Maka datangi mal yang memiliki kriteria pengunjung level menengah.
Mendapatkan Lokasi yang Strategis
Kadang ide bisnis itupun muncul ketika kita tanpa sengaja menemukan suatu lokasi yang kita pikir strategis untuk menjalankan suatu usaha. Misalnya ketika kita jalan-jalan di mal atau ketika jogging pagi keliling perumahan atau suatu daerah. Andapun berpikir, lokasi ini cocoknya untuk bisnis apa ya?
Atau ada saudara yang memiliki kios/ruko namun dalam kondisi tidak dipakai atau tidak disewakan. Kita kadang ditawari dengan harga sewa khusus, dari pada kios tersebut nganggur.
Dalam kondisi seperti ini, memilih bisnis adalah pilihan kedua. Karena kita sudah mendapatkan lokasi. Tentu kita tidak bisa memaksakan suatu jenis bisnis yang kita inginkan pada suatu lokasi khusus. Misal, tidak lucu kalau kita memilih bisnis makanan, padahal peruntukan lokasi untuk pakaian, begitupun sebaliknya.
Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk berpikir, akan diisi dengan dagangan apa. Misalnya kita mendapatkan lokasi di pakaian. Yang kita lakukan adalah berpikir jenis bisnis yang serumpun dengan pakaian. Apakah kita berjualan pakaian bayi, anak-anak, abg, atau dewasa. Kita bisa juga memilih berjualan khusus, seperti busana muslim laki-laki, busana muslim khusus wanita, atau bahkan berjualan grosir kerudung/jilbab.
Bisa saja lokasi yang kita temukan adalah pasar tradisional. Kita harus pilah dulu, apakah ada pengelompokan jenis dagangan atau bebas. Kita bisa membandingkan jenis usaha, mau bersaing dengan yang sudah ada atau benar-benar membuka usaha yang belum ada. Kalau mau bersaing, senjata apa yang kita pakai untuk bersaing, apakah harga yang murah atau kualitas yang bagus.
Bagiamana bisa menentukan lokasi ini bagus untuk usaha atau tidak, tentu butuh jam terbang. Untuk meningkatkan jam terbang ini, Anda harus sering datang ke mal untuk membandingkan, posisi mana dari kios atau counter di mal itu yang ramai pengunjung. Ada beberapa pintu gerbang dan pintu-pintu kecil lainnya. Lihat jalan utama yang biasanya ditandai jalanan lebih besar, menghubungkan pintu utama dengan hall. Biasanya jalan utama ini ramai pengunjung. Kalau jalan utamanya saja sepi, berarti mal tersebut belum ramai.
Dari sering datang ke mal-mal, kita jadi bisa membandingkan dan membayangkan. Pada akhirnya, tanpa datang ke suatu mal, kita bisa melihat dari selembar gambar mal, mana jalan utama, jalan ramai kedua dan jalur yang sepi. Mana lokasi yang kira-kira ramai pengunjung. Hal ini berguna bila kita mau memilih kios/counter mana yang akan dibeli/disewa.
Jadi, kita bisa memilih jenis usaha belakangan, bila kita sudah menemukan lokasi usaha yang strategis. Namun, kadang orang sudah menentukan jenis usaha yang akan dijalani, baru mencari lokasi yang bagus. Kedua langkah ini bisa dipilih sesuai kondisi di lapangan.
Namun, apakah semua jenis usaha disektor perdagangan mensyaratkan lokasi dekat keramaian seperti itu? Tentu saja tidak mesti, karena banyak pengusaha yang kini usahanya maju pesat ternyata lokasi usahanya tidak berada di jalur ramai, misalnya usaha perternakan ayam, pembiakan udang air tawar, pabrik tahu tempe, catering, pembuatan furniture, merupakan beberapa contoh saja usaha yang tidak harus berlokasi di pusat keramaian.
Beberapa usaha malahan dapat dilakukan di rumah. Beberapa pengusaha sukses ternyata memulai usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. Dokter, bidan, konsultan, teknisi elektronik, biro jasa dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnya untuk tempat usaha. Dengan memanfaatkan rumah, Anda bisa berhemat modal jutaan rupiah, sehingga anggaran itu Anda bisa gunakan untuk kegiatan lain dalam menjalankan laju usaha. Membuka usaha di rumah memungkinkan kita untuk meluangkan waktu untuk keluarga. Dengan memulai usaha dari rumah, kita bisa mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, kalau Anda wanita, memulai usaha dari rumah sangat sesuai untuk Anda yang ingin tetap menunaikan kodrat kewanitaan Anda sebagai ratu rumah tangga sekaligus bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
Memulai usaha dari rumah bisa sangat bermanfaat, tapi tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan kondisi rumah Anda dan sifat dari usaha Anda. Kalau Anda ingin menggunakan rumah sebagai tempat usaha, tentunya harus memilih jenis usaha yang cocok dijalankan di lokasi itu. Anda bisa saja mengamati usaha di lokasi perumahan daerah lain yang telah berjalan, lalu berpura-pura membeli atau menggunakan jasa mereka, lalu Anda nilai sendiri apakah usaha tersebut kira-kira bisa Anda jalankan di rumah Anda. Anda bisa pakai teori ATM yakni mengAmati bisnis orang lain, kemudian anda Tiru dengan beberapa Modifikasi. Beberapa jenis usaha yang paling cocok dijalankan di rumah adalah yang bersifat homey misalnya bisnis pembuatan snack dan penganan, bisnis barang kerajinan, bisnis kue, dan usaha lain sejenis. Bahkan kalau lokasi rumah Anda berada di pingir jalan utama, beberapa usaha yang bagus dijalankan seperti toko pakaian adat/pakaian muslim, usaha pijat kesehatan, salon dan toko roti, warung makan dan usaha makanan sejenis lainnya. Kalau kebetulan Anda hendak membuka usaha katering, misalnya, rumah jelas pilihan pertama untuk disulap menjadi “dapur umum”. Toh, dapur tak harus di lokasi yang ramai, gampang diakses angkutan umum, atau syarat-syarat lain yang identik dengan pengertian strategis.
Namun Anda juga mesti berhati-hati, ada beberapa usaha yang tidak cocok dijalankan di rumah seperti usaha toko kelontong atau bisnis perlengkapan bayi, karena orang-orang pastinya lebih cendrung belanja ke hypermarket atau minimarket, alasannya selain berbelanja bulanan, juga sekalian untuk jalan-jalan sambil cuci mata.
Rumah juga bisa dimanfaatkan sebagai gudang, bengkel kerja atau workshop, dan kantor bila Anda berusaha di bidang jasa, dan pabrik kecil-kecilan asal jangan sampai mengganggu ketertiban dan ketenangan lingkungan sekitar. Jangan mentang-mentang mau menghemat modal, Anda terus membuka peternakan ayam di halaman belakang rumah, atau membuat pabrik batako yang bikin bising tetangga. Alih-alih mendapat untung, bisa-bisa ayam Anda menjadi sasaran senapan angin tetangga sebelah rumah atau rumah Anda malah di lempar batako.
Kadang–kadang sebuah usaha malah tak membutuhkan lokasi sama sekali. Bisnis perbaikan peralatan elektronik dari rumah ke rumah, umpamanya, bisa dijalankan tanpa perlu bengkel atau showroom. Tempat kerja para montir, ya, rumah para pelanggan. Kunci keberhasilan usaha seperti itu terletak pada kualitas kerja dan kepandaian promosi, bukan lokasi. Bisnis sedot WC merupakan contoh bisnis yang tak terlalu mengutamakan lokasi usaha.
Bila usaha Anda bergerak dalam bidang produksi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha yakni:
1.Dekat dengan pasar.
Bagi pengusaha dalam bidang penjualan produk, biaya dan waktu diperlukan untuk mengangkut produk ke pelanggan, adalah suatu pertimbangan utama. Karena itu, perusahaan harus ditempatkan dekat pusat pasarnya. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam mendekati pasar, yaitu kuantitas dan kualitas produk yang akan dijual, daya beli masyarakat, dan jenis produk yang akan dihasilkan. Barang yang lekas rusak, seperti daging, ikan memerlukan kecepatan untuk sampai ke pasar, hal ini perlu dipertimbangkan.
2.Dekat dengan bahan baku dan bahan Penunjang.
Sumber bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan sebagai input, harus dipertimbangkan. Ini sangat erat hubungannya dengan biaya produksi. Bahan baku yang murah harganya tetapi jauh letaknya dari lokasi perusahaan, akan mengakibatkan biaya angkutan relatif tinggi dan biaya produk relatif mahal sehingga harga jual produk juga mahal. lokasi perusahaan haruslah ditempatkan pada lokasi yang biaya pengangkutan atau biaya materialnya relatif murah. Pertimbangan lain suatu perusahaan harus dekat dengan bahan baku, terutama bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku yang mudah busuk seperti industri bahan makanan, industri pengalengan, dsb.
3.Dekat dengan sarana transportasi.
Lokasi perusahaan harus dekat dengan sarana transportasi, agar hubungan antara produsen dan konsumen di pasar; antara produsen dengan pemasok bahan baku mudah atau cepat, bila menerima bahan baku untuk diproses menjadi produk jadi dan cepat mengirim produknya baik ke pasar maupun ke pemesan, maka akan memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Pertimbangan tersebut, pada dasarnya, adalah agar biaya transportasi dapat ditekan serendah mungkin sehingga harga barang dapat bersaing di pasar.
4.Dekat dengan tenaga kerja yang cocok
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, yang mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil produksi. Tingkat upah yang di suatu lingkungan masyarakat, harus menjadi perhitungan dalam menentukan lokasi, agar bisa disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Dan juga Faktor kemampuan tenaga kerja di suatu lokasi produksi.
5.Sesuaikan dengan segmen masyarakat yang akan diraih.
Misalnya jika ingin membuka klinik kesehatan untuk kelas menengah ke atas maka lokasi perumahaan kelas menengah atas menjadi masuk akal. Atau jika ingin membuka toko bahan-bahan bangunan sebaiknya mencari lokasi perumahan yang sedang berkembang.
Memilih Tempat Usaha
Jika usaha Anda bergerak di sektor perdagangan, mau tak mau Anda mesti mencari lokasi yang ramai orang yang menjadi target market penjualan Anda. Lokasi yang paling bagus dicari adalah di pinggir jalan raya, dekat pasar, dekat sekolah atau kampus, dekat pusat perkantoran, dekat lapangan atau arena olah raga atau pusat keramaian lain. Masalahnya tarif sewa atau harga lokasi-lokasi seperti itu pasti mahal.
Ada beberapa lokasi ramai yang memungkinkan Anda mengeluarkan dana relatif lebih murah ketimbang menyewa toko: lokasi kaki lima. Tapi, mengingat kepentingan kontinuitas, sebaiknya Anda memilih lokasi yang tak terlalu mengganggu kepentingan umum. Jangan sampai Anda mendapatkan lokasi kaki lima strategis tapi cuma berumur seminggu lantaran keburu digaruk polisi pamong praja.
Asal jeli, banyak lokasi usaha yang tersedia, misalnya, memanfaatkan lahan kosong yang biasanya terdapat di sejumlah lakasi parkir di suatu pertokoan atau bahkan gedung milik pemerintah. Biasanya, total biaya sewa lahan dan pembangunannya cuma 30 % dari biaya sewa ruko di sekitarnya. Walau begitu, ruko tetap layak digunakan untuk rumah makan, asal sifatnya cepat saji, bukan untuk tempat makan santai.
Memilih tempat usaha yang bagus harus disesuaikan dengan business plan atau rencana bisnis, dan berikut ini beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi usaha:
1.Sebaiknya, lokasi usaha dilalui jalur dua arah. Paling ideal, lokasi sebaiknya di sisi jalan jalur orang pulang kerja. Ada keyakinan, orang pulang kerja lebih mungkin membeli sesuatu daripada orang yang tengah berangkat kerja. Jadi kita menggampangkan mereka mampir. Calon pembeli tak perlu mencari putaran jalan atau memutar memotong jalan.
2.Ada jenis lokasi lain banyak dipakai untuk membuka usaha dagang yaitu kios. Kios-kios bertebaran di pusat-pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun modern. Biarpun tempat-tempat seperti ini relatif ramai orang, jenis usaha yang Anda gelar di lokasi seperti itu juga harus sesuai dengan segmen pengunjung. Kebanyakan pengelola pusat belanja modern sudah menentukan alokasi jenis usaha
yang boleh buka ada di sana. Jadi, kita, calon pengusaha, tak bisa terlalu leluasa menggunakannya.
3.Sebelum menentukan mau menyewa atau membeli kios yang ada, periksa dulu jenis usaha apa yang boleh berada di sana. Jangan sampai kita membeli kios di lantai fashion, padahal berencana mau membuka depot es teler. Kalau akhirnya boleh, itu anugerah, karena dagangan kita bakal berbeda dengan kios lain sehingga peluang kita laku lebih besar. Tapi, kalau harus ikut-ikutan jualan baju yang belum kita ketahui juntrungannya, bisa berabe, kan?
4.Kalau lokasi kios incaran memang benar-benar ramai, jangan pusing dengan jenis usaha. Pakai saja kembali “rumus ATM”. Kalau Anda sudah menemukan pusat perbelanjaan yang ramai sekaligus ada kios yang lokasinya strategis, silakan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan lain. Cari jenis usaha yang bisa kita tiru, tapi belum ada di lokasi kita. Survei, pelajari, lalu…kita buka usaha serupa.
5.Kalau Anda hanya mampu menyewa kios yang letaknya tak terlalu strategis, Anda mesti kreatif mencari jenis usaha yang cocok. Bisa untuk play station, pijat refleksi, warung jamu, atau bisa saja usaha hiburan. Pasti dicari orang meskipun berada di ujung jalan atau pojokan.
6.Anda harus mempertimbangkan calon pelanggan dengan lokasi yang dipilih. Kalau Anda hendak membuka salon kelas atas bertarif mahal, menyewa kios di pusat grosir belum tentu cocok. Orang yang datang ke tempat itu biasanya benar-benar hendak berbelanja, bukan jalan-jalan atau rekreasi. Lokasi di mal atau plasa mewah mungkin lebih cocok untuk itu. Sebaliknya, kalau Anda hendak buka kios jual beli ponsel bekas, mal kelas atas mungkin tidak cocok. Para pengunjung mal seperti itu sepertinya bakal malu kalau membeli atau menjual ponsel bekas. Toko atau dealer ponsel baru mungkin lebih cocok bertengger di sana.
7.Memilih pusat perbelanjaan pun kudu hati-hati. Kalau belum terbukti ramai—karena masih baru—periksa dengan teliti potensi pengunjung di sekitar lokasi. Contohnya, pusat grosir yang berdiri di daerah elit belum tentu sukses dan bakal ramai pengunjung. Sebab, penduduk di daerah elit cenderung enggan mendatangi lokasi seperti itu. Mereka lebih suka datang ke mal atau plasa mewah.
8.Kalau Anda menyewa ruko atau kios, pertimbangkan apakah perlu untuk direnovasi agar sesuai dengan usaha Anda.
9.Apakah tempat usaha yang dipilih dekat dengan tempat tinggal Anda? Hal ini untuk kenyamanan Anda sebagai pengusaha.
10.Apakah keramaian lokasi hanya musiman atau memang ramai karena tingginya tingkat kepadatan penduduk sekitar .
11.Apakah lokasi usaha berada pada daerah aman dengan tingkat kriminal yang rendah?
12.Kalau usaha Anda buka sampai malam hari, apakah penerangan di luar toko Anda sudah cukup terang untuk menarik pembeli dan membuat mereka merasa nyaman dan aman? Apakah Anda perlu memasang lampu hias untuk membuat toko Anda lebih cantik?
13.Apakah keberadaan usaha sejenis di dekat lokasi usaha Anda berpotensi merebut hati pelanggan Anda yang dapat merugikan bisnis yang Anda jalankan? Mampukah Anda bersaing dengan mereka?
14.Mudahkah tempat usaha Anda dijangkau oleh pembeli?
15.Apakah tempat parkir tersedia dan cukup untuk jumlah pelanggan yang menjadi target Anda?
16.Apakah supplier barang dagangan Anda merasa nyaman dengan lokasi usaha Anda?
17.Seandainya usaha Anda berkembang, apakah tempat usaha tersebut mampu mengakomodasi pertumbuhan tersebut?
Mental Wirausaha
Setiap aku membaca tulisan-tulisan Pak Jamilazzaini bener-bener membuat aku bangkit untuk terus berusaha berbuat untuk yang lebih baik. Tulsian-tulsiannya sangat menginspirasi.
Barusan saya baca tulisannya tentang Mental Wirausaha. Setelah membaca bukunya saya menyimpulkan nya :
Banyak orang merasa sudah memiliki mental wirausaha saat mereka sudah memiliki usaha atau menjalankan bisnis sendiri. Padahal mental wirausaha tidak selalu berhubungan dengan punya usaha atau tidak punya usaha. Seorang karyawan pun bisa memiliki mental wirausaha.
Apabila Anda punya usaha tetapi selama bertahun-tahun Anda masih terjebak mengerjakan pekerjaan teknis operasional berarti Anda tidak memiliki mental wirausaha. Seorang yang punya usaha restoran tapi dia terjebak mengolah masakan dan mengerjakan urusan dapur sendirian ia tak memiliki mental wirausaha. Seseorang yang membuat agar usahanya sangat tergantung dengan keberadaannya, ia tidak memiliki mental wirausaha.
Lantas seperti apa orang yang memiliki mental wirausaha? Banyak cirinya, saya sampaikan beberapa diantaranya. Pertama, ia membangun tim yang solid. Seseorang yang bermental wirausaha tidak akan tergoda untuk menokohkan dirinya. Ia lebih memprioritaskan kerja tim yang didukung dengan sistem yang kuat. Perusahaan harus tetap jalan tanpa kehadirannya.
Tengoklah pengusaha-pengusaha besar, usaha mereka tetap berkibar walau mereka tinggal untuk keliling dunia. Bukan hanya itu, sepulang dari keliling dunia biasanya ada bisnis baru yang ia bawa untuk dikembangkan. Ia akan membentuk tim dan sistem lagi untuk mengembangkan bisnis barunya itu. Bisnisnya terus tumbuh membesar dan melebar.
Kedua, ia pro aktif membangun kekuatan dan jaringan. Seseorang yang bermental wirausaha tidak ingin maju sendirian. Secara pro aktif ia akan terus berkolaborasi dengan orang orang yang memiliki visi dan misi yang seirama. Bisnisnya kuat karena mereka saling menguatkan satu dengan yang lain. Setiap membangun kerjasama mereka ingin selalu win-win solution, saling menguntungkan bukan “yang penting saya untung”.
Ketiga, ia mudah beradaptasi dengan perubahan. Orang-orang yang bermental wirausaha tidak kaku dengan ide dan gagasannya. Mereka cepat mengikuti perubahan zaman, cepat membaca selera pasar dan kemudian memanfaatkannya untuk kemajuan bisnisnya.
Baca dan pelajarilah perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan ratusan tahun. Mereka semua dikelola oleh orang-orang yang bermental wirausaha. Bisnisnya tidak hanya bertahan pada satu generasi tetapi bisa diwariskan kepada anak cucunya.
Nah, bagi Anda yang sudah berbisnis lebih dari 5 tahun, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Apakah sudah punya tim yang solid? Apakah jaringan yang mendukung bisnis Anda terus bertambah? Apakah produk dan jasa Anda memang sangat diminati pasar? Bila semua jawabannya belum/tidak, patut diragukan Anda memiliki mental wirausaha.
Salam SuksesMulia!
Kamis, 24 Januari 2013
Mobil pick up disulap jadi toko baju # JR 3 #
Pagi ini badan rasanya sangat vit karena bisa bangun lebih awal, dan saya pelajari materi-materi yang sudah saya baca tadi malam. Materi tentang lokasi bisnis dan analisa SWOT. Semalam setelah membaca materi-materi saya tidur dengan membayangkan lokasi usaha saya nanti. Saya terpikirkan untuk mencari sebuah lokasi yang strategis di daerah saya agar pengunjung selalu ramai.
Memilih tempat yang strategis juga membutuhkan dana yang besar, sedangkan dana saya termasuk sudah mepet. Tadi malam saya bener-bener selalu terpikirkan masalah lokasi usaha saya nanti. Lokasi dana yang akan saya pilih ? Huft...Saya coba untuk putar-putar otak saya, tapi rasanya masih buntu belum dapat gambaran apa-apa.
Karena saya selalu terpikirkan akan hal ini, tadi pagi saya telp kerumah dan ngobrol-ngobrol dengan orang rumah. Survey menanyakan tentang lokasi usaha saya nanti. Saya diberi gambaran tentang biaya-biaya sewa di tempat yang strategis, saya menanyakan tentang lokasi-lokasi itu lebih detail lagi, tentang apa kekuatan ( strenghts ), weakness ( kelemahan ), Opportunity ( peluang ), dan threath ( ancaman ) lokasi bisnis yang sudah di survey tersebut.
Dari obrolan-obrolan itu saya sudah mulai terbayangkan bagaimana lokasi yang akan saya jalankan nanti. Tiba-tiba saya berpikir out of the box, muncul ide gagasan masalah lokasi, Saya pengen menghemat biaya dengan memanfaatkan mobil pick up ortu yang dimana mobil itu nanti bisa saya manfaatkan untuk jualan baju. Jadi lokasi bisa berpindah-pindah ke lokasi yang lebih strategis dan tanpa biaya sewa. hahhahha...
Saya akan sulap mobil pick up itu menjadi unik dan cantik, sehingga bisa menarik perhatian. Baju saya pajang di atas mobil pick up layaknya toko baju yang di toko-toko biasa. Saya akan pajang dengan menggunakan patung-patung yang cantik dan sexy, yang cakep dan keren.
Masalah harga saya akan berikan harga yang bersahabat, karena saya tidak perlu sewa tempat sehingga bisa mengurangi biaya operasional. Ide out of the box. Semenjak pembelajaran-pembelajaran kelas mandiri kemarin saya jadi mikir apa-apa suka dengan berpikir out of the box. hahahha sampai-sampai pekerjaan di rumah pun saya juga pengen berpikir out of the box.
Demikian lah coretan saya pada pagi hari ini sebagai jurnal refleksi ke 3 minggu ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
With love
Diyah eka wahyudi
Bird in Hand # JR 2 #
Mengikuti pembelajaran program e-learning ternyata sangat mengasyikkan. Tidak kalah dengan pembelajran yang face to face. Dimana pembelajaran e-learning ini juga membuat kita lebih disiplin dengan tugas dan materi yang diberikan.
Minggu ke dua ini saya mempelajari materi tentang efektuasi. Pengertian efektuasi itu sendiri adalah sebuah ide dengan keinginan untuk mencapai tujuan ( a sense of purpose ) - sebuah dorongan untuk memperbaiki keadaan dunia dan kehidupan dengan memungkinkan penciptaan perusahaan, produk, market, jasa, dan ide-ide baru inovatif.
Dari modul yang saya baca ini, saya bisa memahami bahwa seorang entrepreneur memulai bisnis tidak harus dimulai dengan modal besar. Tapi seorang entrepreneur itu bisa memulai dari apa yang kita miliki, apa yang kita ketahui dan siapa yang kita tahu dan dimanapun kita berada kita bisa mencobanya ( Do what you can, with what you have, where you are ) . Jadi entrepreneur tidak harus menunggu peluang yang sempurna untuk memulai suatu usaha. Yang penting kita harus percaya diri - Believe in your self---You Can Do It !! Sudah siapkah anda dengan apa yang anda miliki untuk segera action ??? Let's start from now....
Di dalam berentrepreneur seorang Entrepreur tidak cukup hanya dengan berdagang. Namun harus kreatif dan bisa diterima oleh pasar ( inovasi ) agar produkya tidak ketinggalan. Karena seorang entrepreneur itu selalu continue menginginkan produknya difference dan selalu diterima oleh masyarakat. Sebelum mengikuti kuliah Distance learning UCDE ini saya menganggap bahwa seorang entreprenur itu hanyalah memproduksi barang atau berdagang saja. Namun ternyata seorang entrepreneur tidak cukup dengan itu saja jadi harus ada value added nya dan selalu inovasi produk agar diterima oleh pasar.
Life isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain.
Dalam tugas minggu ini kami disuruh untuk membuat sebuah ide bisnis dengan prinsip efektuasi. Kami dari Amazing team mendiskusikan hal ini berhari-hari dan baru kelar di malam terakhir pengumpulan tugas expire. Karena kami mendiskusikan dan memberikan masukan-masukan atas ide yang telah kita keluarkan.
Awalnya saya sebagai ketua kelompok menyuruh temen-temen untuk mengumpulkan gagasan ide bisnis sebanyak-banyaknya. Ide bisnis itu bisa yang berupa out of the box. Setelah gagasan ide bisnis kami kumpulkan sebanyak-banyaknya, kami memilih beberapa bisnis yang kiranya kita bisa lakukan dan it's possible buat kami. Akhirnya kami memilih 5 ide bisnis yang nanti bener-bener akan kami alikasikan kalau sudah pulang ke Indonesia. Ada juga temen saya dalam satu team yang mempunyai ide untuk berjualan kue ala Hong Kong khusus untuk BMI, karen ahobby dia membuat jajanan.
Untuk minggu ini bener-bener seru dan menegangkan. Kami semakin sering berdiskusi dan ngobrol tentang masa depan yang lebih terang dibanding hari kemarin. Walau keadaan terasa hectic dan penuh tantangan. Rasanya sangat happy setelah semua tugas untuk minggu ini telah saya turn in semua.
Semoga catatan saya yang sedikit dan ringkas ini bisa bermanfaat dan memberikan semangat bagi pembaca blog saya ini..
With love
Diyah eka wahyudi
Jumat, 11 Januari 2013
Keep Spirit # JR 1 #
Belajar adalah merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dalam hidup saya. Saya suka membaca dan menuliskan sesuatu untuk menambah wawasan saya, apalagi saat ini saya masih merasa sangat miskin ilmu. Karena saya merasa masih banyak hal yang belum saya ketahui di dunia ini, semenjak mengenal internet saya selalu berusaha untuk mempelajari yang kiranya selalu menjadi ganjalan hati. Saya suka belajar otodidak lewat internet dan suka berteman dengan orang-orang yang hebat. Disaat saya browsing dan menemukan hal-hal yang tidak saya mengerti biasanya saya menanyakan kepada temen-temen saya yang mengerti.
Mulai tanggal 07 Januari 2013 saya mulai belajar kewirausahaan di UCDE ( Universitas Ciputra Distance Education ), yang dimana minggu-minggu ini pula saya mendapatkan tugas yang harus saya seleseikan. Ada tugas survey lapangan ke mall. Dan ada pula tugas Quiz yang diberikan di kelas edmodo. Sebelum mengerjakan Quiz saya mempelajari modul-modul yang sudah di disediakan di kelas edmodo. Beberapa temen saya banyak yang mengeluh tentang tugas yang diberikan. Saya selalu ditelp dan di curhatin kalau dia mau keluar dan bla bla karena tidak sanggup untuk mengerjakan tugas. Tapi saya selalu mencoba untuk selalu menyemangatinya agar selalu konsisten dan tidak takut akan tugas-tugas yang diberikan. Karena saya yakin semua orang sekolah mulai dari TK sampai tingkat perguruan tinggi, dimanapun sekolah / kuliahnya pasti akan diberikan tugas. Kalau saya merasa enjoy saja. Saya kerjakan tugas semampunya, yang penting saya sudah berusaha untuk belajar maksimal & do the best. Masalah nilai kita serahkan saja sama Dosen dan kita syukuri saja kemampuan kita. Walaupun kadang hasilnya kurang memuaskan. Yang penting tetep semangat dan selalu mengerjakan dengan baik.
Minggu-minggu ini pula saya juga merasa senang dan enjoy karena dapat materi baru yang harus saya pelajari dan mempunyai pengetahuan baru tentang dunia ritel. Walaupun tugas belum kelar semuanya, dan baru 1 tugas yang saya turn in, namun saya masih tetep semangat dan never give up. Tugas yang diberikan oleh dosen saya jangka waktunya juga sangat panjang yaitu dari tanggal 7 sampai tanggal 16 Januari, dan masih banyak waktu untuk menyeleseikannya. Tapi saya tetep harus bener-bener memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar saya tidak telat untuk mengerjakan tugas.
Saat mengerjakan tugas Quiz di edmodo saya sempat merasa was-was karena mengejar waktu yang sudah ditentukan dikelas edmodo, yaitu 24 jam setelah Quiz dibuka harus segera di submit. Karena apabila lewat dari 24 jam maka Quiz itu tidak akan mendapatkan nilai. Jadi saya sangat berhati-hati dan mencoba untuk menjawab dengan makmimal. Pengalaman kemarin saat mengerjakan Quiz saya ingin merapikan tulisan dengan menekan tombol tab ternyata tidak bisa seperti di ms word, tiba-tiba muncul tulisan updating diatas, saya kira itu sudah tidak bisa di edit lagi, Ternyata masih bisa...ohhh senengnyaa...
Saya mengerjakan Quiz mulai dari yang mudah dulu baru yang sulit. Sebelum saya submit , saya teliti ulang semua jawaban saya mulai dari nomer 1 sampai yang terakhir, untuk make sure saja. Supaya tidak ada salah dalam penulisan ataupun bisa menambahkan kalimat-kalimat yang kiranya masih terkesan janggal untuk di pahami. Setelah saya yakin dengan jawaban saya saya baru berani untuk menekan SUBMIT...
Rasanya setelah SUBMIT itu saya merasa sangat bahagia, karena sudah melewati satu tantangan. Jadi dapat saya simpulkan, bahwa dalam hidup tanpa tantangan itu rasanya biasa dan kalau hidup selalu berusaha menemukan tantangan-tantangan baru hidup ini akan terasa bahagia dan hari-hari akan lebih semangat. Seperti yang sering dikatakan oleh bapak dosen yaitu Bpk nur Agustinus bahwa menjadi entrepreneur itu harus memiliki jiwa " otot kawat balung wesi " dan Rai gedhek. yang dimana makna dari kalimat itu adalah kita harus berani untuk menghadapi tantangan-tantangan. Besi semakin diasah akan semakin tajam.
Mungkin hanya itu saja hasil Jurnal refleksi saya untuk tugas minggu ini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa sebagai penyemangat temen-temen yang sedang pusing memikirkan tugas yang belum kelar.. Tetep semangat..Kayaoooo
Kesempatan tidak akan datang berulang kali. Jadi mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan semaksimal dan sebaik mungkin, agar cita-cita yang sudah kita impikan segera terwujud..
BMI jadi pengusaha pasti bisa....Yess..Yess..Yess....
Selasa, 08 Januari 2013
Pengertian Management Ritel
Bisnis ritel merupakan jenis usaha yang paling banyak dijalankan orang.
Dari warung rokok pinggir jalan, warung kelontong yang dibuka di teras
rumah, mini market, hingga hypermarket merupakan jenis bisnis ritel yang
sering kita temukan. Begitu juga dengan para pedagang yang berjualan di
pasar-pasar tradisional. Dengan gambaran ini, maka pengertian bisnis
ritel adalah adalah usaha yang menyalurkan barang ataupun jasa kepada
pengguna akhir.
Fleksibilitas Bisnis
Selain mudah dijalankan, bisnis ritel juga sering dijadikan sebagai bisnis sampingan untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Seperti toko atau warung kelontong yang dibuka di teras rumah bisa dijalankan sambil mengasuh dan mengawasi anak. Apalagi produk atau jasa yang dijual biasanya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, sehingga tidak mudah atau cepat rusak.
Begitu juga dengan modal yang diperlukan, juga bisa disesuaikan dengan skala bisnis ritel yang akan dijalankan. Bila modalnya terbatas, kita dapat membuka bisnis ritel dengan jumlah barang terbatas serta konsumen yang terbatas pula. Namun ketika berkembang, usaha ini pun terbuka peluangnya untuk berkembang menjadi usaha ritel dengan skala menengah. Tingkat fleksibilitas bisnis ritel yang cukup tinggi menjadikannya cukup menarik untuk dijalankan.
Rangkap Bisnis
Dalam pengertian bisnis ritel ini, barang yang dijual disalurkan langsung kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri pribadi, keluarga, maupun rumah tangga. Proses yang terjadi dalam bisnis ritel ini mencakup berbagai kegiatan sehingga transaksi antara pedagang dan pembeli terjadi.
Dalam hal ini, terdapat unsur yang mesti
ada dalam kegiatan bisnis ritel, yaitu meliputi product (barang atau
jasa), price (harga), place (tempat atau lokasi penjualan), dan
promotion atau promosi.
Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis grosir dimana pengusaha membeli barang dalam jumlah besar, dan menyalurkannya lagi kepada peritel. Bisnis grosir biasanya dijalankan oleh pengecer karena kemampuan modalnya yang cukup besar. Selain itu, juga terdapat mata rantai yang cukup panjang pada penyaluran barang dalam bisnis ritel dan melibatkan banyak pihak didalamnya, seperti distributor dan agen.
Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis grosir dimana pengusaha membeli barang dalam jumlah besar, dan menyalurkannya lagi kepada peritel. Bisnis grosir biasanya dijalankan oleh pengecer karena kemampuan modalnya yang cukup besar. Selain itu, juga terdapat mata rantai yang cukup panjang pada penyaluran barang dalam bisnis ritel dan melibatkan banyak pihak didalamnya, seperti distributor dan agen.
Dalam mata rantai ini, pedagang perantara atau agen berperan dan mengambil peran atau tugas distributor untuk menyalurkan barang dari produsen. Selanjutnya agen menyalurkannya kepada pengecer atau peritel yang menjalankan bisnis ritel agar menjualnya lagi kepada konsumen akhir.
Namun dalam prakteknya, mata rantai bisnis tak selalu berjalan seperti itu. Pedagang grosir, ada yang kemudian merangkap dengan membuka bisnis ritel dengan menjual barang atau produk langsung kepada konsumen. Hal ini bisa terjadi karena adanya peluang ataupun keuntungan bisnis yang terbuka.
Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang cukup menggiurkan, namun bisnis ini tak bisa dijalankan hanya dengan memahami pengertian bisnis ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat, masalah layanan, dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku konsumen dalam bisns ritel tidak mudah ditebak, bahkan sering berubah. Hanya karena perbedaan harga yang sedikit atau kecewa dengan tukang parkir, konsumen bisa dengan mudah berpindah ke toko lain.
Saluran Pemasaran dr Ritel
Produk yang telah dihasilkan 'harus terjual kepada konsumen atau pemakai akhir agar produsen mendapatkan keuntungan finansial. Produsen menyalurkan produknya sampai ke konsumen menggunakan saluran pemasaran. Saluran pemasaran biasanya melibatkan pihak-pihak: produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
Terdapat banyak macam perantara yang dapat digunakan produsen untuk menyalurkan produknya, salah satunya adalah pengecer (retailer) atau usaha eceran (bisnis ritel) Bisnis ritel atau perdagangan eceran dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, kepemilikan, operasional, dan sebagainya. Sedangkan saluran pemasaran dapat dibagi dalam beberapa tingkatan sesuai banyak sedikitnya perantara.
Bisnis ritel mempunyai fungsi sebagai perantara dalam saluran pemasaran dan fungsi-fungsi dalam hal informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran dan hak milik. Peran bisnis ritel dalam saluran pemasaran bagi produsen mencakup pada produk, pendanaan, iklan dan promosi, konsumen, dan pesaing.
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi
(Stem dan El-Ansary dalam Kotler, 1997: 140).
Basu Swastha (2002200), dengan memberikan- penekanan sesuatu yang disalurkan
adalah barang, menyebut juga saluran pemasran sebagi saluran distribusi. Menurutnya. Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Rohmad Dwi Jatmiko (2005 :-1.19) menyamakan saluran distribusi dengan perantara
dagang. Menurutnya, proses-yang dilalui untuk menggerakkan atau memindahkan produk dari produsen kepada konsumen disebut saluran distribusi atau biasanya juga disebut perantara
dagang (middlemen).
Perantara, menurut Basu 'Swastha (2002:200-201), adalah-individu 'lembaga bisnis
yang beroperasi di antara: produsen dan konsumen atau pembeli industri. Perusahaan-
perusahaan sepertiitu melaksanakan beberapa fungsi pemasaran (penjualan, pengangkutan,
dan penyimpanan) dan membantu dalam kegiatan saluran . Adapun macam-macam perantara
yang adalah :
- Pedagang besar yang menjual barang kepada pengecer, pedagang besar lain, atau pemakai
industri.
- Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau pembeli akhir.
- Agen yang harnpir sama dengan pedagang besar. meskipun tidak
Berhak memiliki barang yang dipasarkan.
Tingkatan dan Pemilihan saluran pemasaran
Adanya berbagai macam perantara membuat produsen harus menentukan saluran pemasaran mana yang akan digunakan. Perusahaan dapat memilih satu atau beberapa perantara, atau malah memutuskan tidak menggunakaniperantara sama sekali.
Untuk barang konsumsi, terdapat beberapa tingkat saluran pemasaran berikut:
- Saluran noldisebut saluran pemasaran langsung terdiri dari suatu perusahaan
manufaktur yang menjual langsung ke pelanggan akhir. Cara utama pemasaran langsung
adalah penjualan dari rumah ke rumah, pesta di rumah, pesanan lewat pos, pemasaran melalui telepon, -penjualan-lewat TV, serta melalui toko-'toko milik produsen sendiri.
- Saluran satu-tingkat berisi satu-perantara penjualan, seperti pengecer.
- Saluran dua-tingkat berisi dua perantara. Dalam pasar barang konsumsi, mereka umumnya
adalah pedagang besar' dan pengecer.
- Saluran tiga-tingkat berisi tiga perantara. Misa1nya pedagang besar, pemborong dan
pengecer.
Proses Perencanaan dan Manejemen Riset
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tinsdakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Batasan Perencanaan
Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to be done. Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Sifat Rencana Yang Baik
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya bila ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan diadakan penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap rencana harus ada dalam perimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan factor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
Management Bay Objective ( MBO )
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.
Sistem Management By Objective Yang Efektif
1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.
4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.
Kebaikan dan Kelemahan MBO
Kebaikan : Kelemahan :
1. Mengetahui apa yang diharap-harapkan dari organisasi.
2. Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi vertikal antara manajer dengan bawahan
4. Membuat proses evaluasi. 1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dalam konsumsi waktu dan biaya yang besar.
2. Dalam hal pengembangan dan implementasi program-program MBO.
Unsur-unsur Efektivitas MBO
1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.
2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal.
3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna.
Bentuk-bentuk Pembuatan Keputusan ( Decision Making )
Pembuatan keputusan yaitu proses serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam penyelesaian suatu masalah. Pembuatan keputusan ini dilakukan oleh setiap jabatan dalam organisasi. Manajer akan membantu keputusan yang berbeda dalam situasi dan kondisi yang berbeda pula.
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang diprogram (Programmed decisions) atau tidak, bisa juga dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko dan ketidak pastian.
Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. Contoh : penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram (non-programmed decisions), yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah-masalah khusus atau tidak biasanya. Contoh : pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern, dan lain sebagainya.
Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak-pastian, ini tergantung dari beberapa aspek yang tidak dapat diperkirakan dan dipastikan sebelumnya, seperti reaksi pesaing, perubahan perekonomian, perubahan teknologi, perilaku konsumen dan lain sebagainya. Oleh karena itu ini terbagi dalam tiga jenis situasi, yaitu :
Kepastian (certainty), yaitu dengan diketahuinya keaaan yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi yang akurat dan responsibility.
Resiko (risk), yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau probabilitas setiap kemungkinan yang akan terjadi serta hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Ketidak pastian (uncertainty), dimana manajer tidak mengetahui probabilitas yang dimiliki serta tidak diketahuinya situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan. Umumnya ini menyangkut keputusan yang kritis dan paling menarik.
Proses Pembuatan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusanyang tepat.
3. Pengembangan Alternatif Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Keterlibatan Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan
Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi missal dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi missal dengan meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada sifat formal lebih efektif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang lainnya. karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.
Metode Kuantitatif Dalam Pembuatan Keputusan
Operasi organisasi semakin komplek dan mahal, sehingga semakin sulit dan penting manajer dalam membuat rencana dan keputusan. Untuk itu diperlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan peralatan kuantitatif pembuatan keputusan dikenal dengan nama teknik management science dan operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat.
Sumber :
www anneahira.com
jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41094455.pdf
http://www.anakciremai.com
Senin, 07 Januari 2013
Belajar Materi Franchise
Semangat pagi....untuk para pengunjung blog sederhana namun semoga bisa bermanfaat...:). Disni saya akan menuliskan tentang sebuah materi pelajaran bisnis yang barusan saya pelajari dari browsing di om google. Didalam website yang saya baca itu menjelaskan bahwa franchise itu berasal dari bahasa Prancis, yang artinya bebas.
Dalam dunia usaha, franchise atau waralaba adalah suatu bentuk kerja sama, dimana pemilik waralaba (franchisor) memberi izin kepada pihak penerima atau pembeli waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam nama, merek dagang, produk, atau jasa dan sistem operasi usaha. Atas pemberian hak itu, pihak franchisor menerima franchise atau royalty fee atau lainnya dari pihak franchisee.
Walau saat ini saya masih belum punya usaha yang pasti alias masa depan saya masih gelap, tapi saya merasa sangat optimis bahwa sepulang dari Hong Kong saya akan sukses dengan memiliki sebuah bisnis yang..
BMI JADI FRANCHISOR PASTI BISA...( kata-kata ini untuk menumbuhkan passion saya agar lebih semangat untuk meraih keberhasilan walaupun nanti saya di gelar hanya sebagai ex BMI Hong Kong :) )
Dan merasakan jua
Sinar mentari
Dan pancaran rembulan
Dalam dunia usaha, franchise atau waralaba adalah suatu bentuk kerja sama, dimana pemilik waralaba (franchisor) memberi izin kepada pihak penerima atau pembeli waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam nama, merek dagang, produk, atau jasa dan sistem operasi usaha. Atas pemberian hak itu, pihak franchisor menerima franchise atau royalty fee atau lainnya dari pihak franchisee.
Franchise adalah model bisnis yang akan semakin populer di masa depan.
Pada akhir tahun 2000, angka penjualan bisnis franchise di bawah
bendera McDonald's diperkirakan mencapai 40 milyar (dari 29 ribu outlet
di seluruh dunia). Tahun 2006, diperkirakan 60 persen franchisor di
Amerika Serikat memiliki outlet di luar negeri.
Sistem franchise biasanya dilakukan setelah sebuah perusahaan barang
atau jasa, sukses membangun bisnis atau merek dan telah memiliki
beberapa outlet. Hal yang ditawarkan selain izin menggunakan nama atau
merek juga sistemnya (manajemen, keuangan, pelatihan, standar mutu,
promosi dan lain-lain) yang telah teruji. Menurut penelitian, tingkat
keberhasilan bisnis franchise jauh lebih tinggi, dibanding membangun
merek atau bisnis sendiri.
Franchise yang ditawarkan beraneka ragam. Mulai dari bisnis makanan
(kafe, restoran, ayam goreng, bakso, nakmi, burger, kebab, es krim,
creepes); pendidikan (kursus bahasa Inggris, bimbingan belajar, kursus
komputer, kursus matematika, TK, pra-sekolah, sekolah musik); jasa (cuci
dan salon mobil, bengkel, studio foto, salon, salon untuk binatang
piaraan, travel, laundry), ritel (toko eceran, toko mainan, toko produk
khusus); kesehatan (apotek, klinik, kebugaran, pijat refleksi, spa), dan
masih banyak lagi.
Hak franchise antara 3 - 5 tahun. Harganya ada yang jutaan rupiah,
puluhan juta, ratusan juta sampai milyaran rupiah. Pembeli franchise
(franchisee) dapat memilih, bisnis apa yang kira-kira cocok dan sesuai.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membeli franchise ada baiknya
mempelajari terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan bisnis franchise.
Kelebihan membeli franchise adalah sebagai berkut :
Bisnis bisa cepat dibuka.
Sejak Anda memutuskan membeli franchise tertentu sampai bisnis (outlet)
dibuka, waktunya relatif singkat. Proses bisa lebih cepat bila
franchisee sduah punya tempat (milik sendiri, kontrak, atau kredit bank)
di lokasi yang cocok.
Sudah ada sistem.
Pembeli franchise tidak perlu mencari-cari atau merancang sistem
(keuangan, kriteris SDM, peralatan atau teknologi, pasokan produk barang
atau jasa atau bahan baku, menentukan harga jual, dan lain-lain.
Franchisor (pemilik franchise) sudah menyiapkan semuanya. Pihak
franchisee tinggal menjalankan sesuai petunjuk dan aturan main yang
diberikan.
Adanya pelatihan.
Sebelum usaha dibuka, pihak franchisor biasanya melakukan pelatihan bagi
franchisee atau orang yang ditunjuk. Training atau pelatihan sedemikian
rupa sehingga begitu outlet dibuka, bisnis bisa langsung menggelinding
seperti outlet lain yang sudah lama buka (suskes).
Menumpang nama besar dan sudah dikenal.
Membangun bisnis atau sebuah brand, perlu waktu lama. Dengan membeli
franchise, pihak franchisee berhak menggunakan nama besar yang sudah
dikenal luas dan terbukti sukses di pasar.
Risiko kecil.
Bisnis apapun memiliki risikonya sendiri. Termasuk bisnis franchise.
Namun, dibanding membuka bisnis baru, risiko kegagalan bisnis franchise
relatif lebih kecil.
Bisa untuk latihan
Membeli franchise dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan untuk
nantinya membuka bisnis sendiri. Banyak franchisor yang pada awalnya
adalah franchisee.
Kekurangan bisnis franchise adalah sebagai berikut :
Membayar franchise fee.
Biaya ini harus dibayarkan atau dilunasi ketika terjadi kesepakatan
antara pihak pembeli dan penjual franchise. Franchise fee berlaku untuk
waktu 3, 5, 7 atau 10 tahun. Besarnya sangat bervariasi mulai dari
jutaan rupiah, puluhan juta, ratusan juta sampai milyaran rupiah. Hal
ini diluar investasi lain, seperti ruko atau bangunan. Bila membangun
bisnis sendiri, uang ini dapat dijadikan modal.
Membayar royalty fee.
Royalty fee adalah jenis pembayaran yang harus dibayarkan setiap bulan
kepada pihak franchisor. Besarnya bervariasi antara 2 - 10 persen.
Rolaty fee umumnya dihitung dari total pendapatan per bulan. Jadi,
meski bisnis mungkin belum untung, royalty harus tetap dibayarkan.
Tidak bebas.
Adanya sistem dan aturan-aturan main yang harus diikuti, selain membantu
dan memudahkan pembeli franchise ternyata di sisi lain membuat
franchisee merasa dikekang atau tidak bebas. Bila ingin menambah atau
mengubah menu yang dinilai lebih menjual seperti pada franchise makanan
misalnya, harus dengan persetujuan pihak franchisor.
Pengawasan terus-menerus.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, franchisor melakukan kontrol dan
pengawasan berkesinambungan. Bahkan, dalam hal pendapatan atau
keuntungan yang diperoleh, pihak franchisor tahu persis berapa
jumlahnya. Franchisee sering merasa tidak nyaman karena dari hari ke
hari berada dalam pengawasan dan merasa dimata-matai.
Semoga kelak saya punya usaha yang bermerk yang dikenal oleh masyarakat luas sehingga saya bisa mewaralabakan usaha saya..Aminnn..
Walau saat ini saya masih belum punya usaha yang pasti alias masa depan saya masih gelap, tapi saya merasa sangat optimis bahwa sepulang dari Hong Kong saya akan sukses dengan memiliki sebuah bisnis yang..
BMI JADI FRANCHISOR PASTI BISA...( kata-kata ini untuk menumbuhkan passion saya agar lebih semangat untuk meraih keberhasilan walaupun nanti saya di gelar hanya sebagai ex BMI Hong Kong :) )
Sebelum mengakhiri catatan saya untuk malam ini saya akan mencoba untuk menuliskan selarik puisi yang datang dari dalam lubuk hatiku..
Aku ini ada
Aku ini hidup
Aku ini bernyawa
Aku tumbuh
Aku ini hidup
Aku ini bernyawa
Aku tumbuh
Aku besar
Dan aku menjadi dewasa
Dan aku menjadi dewasa
Dari ulat menjadi kepompong
Lalu berubah menjadi kupu yang indah
Lalu berubah menjadi kupu yang indah
Yang terbang kesana dan kemari
Menikmati indahnya bumi
Segarnya udara Menikmati indahnya bumi
Dan merasakan jua
Sinar mentari
Dan pancaran rembulan
Kamis, 03 Januari 2013
Materi pengantar UCDE
Hari ini saya merasa sangat senang setelah mendapatkan email dari Bpk Teddy selaku dosen UCDE yang mengirimkan materi tentang Entrepreneur dan pengantar bisnis. Yang dimana isi dari materi itu sangatlah membantu saya untuk memahami makna entrepreneurship yang sangat sederhana tapi mudah untuk di mengerti. Bahwasanya Entrepreneurship itu adalah kemauan dan kemampuan kita dalam menciptakan peluang bisnis dan melaksanakannya. Sedangkan bisnis itu sendiri adalah proses kita dalam mewujudkannya ( eksekusi ).
Apabila kita mempunyai kemauan kita harus semangat, semangat untuk berbisnis kita harus menunjukkan hasil yang kita harapkan, jangan hanya bersemangat dalam kata-kata ( ngomong doang ) tapi kita harus semangat dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bisnis kita nanti sampai hasilnya tercapai, terlihat dan dapat kita rasakan. Kita juga harus mempunyai harapan, dimana harapan kita adalah target kita, dan ini sangat penting karena target ini bisa mengarahkan seluruh tenaga pikiran dan waktu kita untuk mencapai arah yang kita harapkan/targetkan.
Dari membaca materi dari pak teddy tadi hati saya lebih tergugah lagi bahwa seorang entrepreneur itu tidak bisa santai-santai saja. Biasanya saya sering mendengar kata-kata orang bahwa entrepreneur itu santai tidak ada yang ngatur mau ini itu terserah kita. Tapi dari sini kita harus bisa lebih mendiri, harus bisa mengendarai diri sendiri, dan harus pandai-pandai dalam mengatur waktu karena sudah tidak ada lagi boss yang mengingatkan kita. Menjadi entrepreneur itu kita akan lebih capek, pusing, lebih mengerikan dibanding kita bekerja ikut orang.
Sebelum menjadi entrepreneur kita harus tau siapa diri kita, ini sangat penting karena berkaitan dengan passion kita, kalau kita mempunyai kesukaan atau bakat dalam bidang yang kita geluti pasti kita akan lebih semangat untuk menjalaninya.
Entrepreneur harus memiliki kemampuan. Baik itu kemampuan untuk mengatur diri kita sendiri, mengatur orang lain yang nantinya akan bekerja dengan kita dan kemampuan dalam menjalankan bisnis. Pak teddy mengatakan bahwa arti dari bisnis itu sangatlah sederhana yaitu kita memiliki produk atau jasa kemudian menawarkan keapda orang lain hingga orang lain mau mambayar kita dengan sejumlah uang dimana kita mendapatkan keuntungan.
Bapak teddy mengulangi lagi pembicaraannya bahwa ada tiga tahap penting dan utama dalam kemampuan bisnis yaitu : 1. Kemampuan untuk mempunyai, menghasilkan produk dan jasa, 2. Kemampuan untuk menawarkan kepada orang lain yang tepat sasaran, 3. Dan kemampuan untuk menerima uang dari hasil penjualan produk & jasa kita dan mengelolanya.
Untuk mendapatkan kemampuan bisnis itu kita bisa belajar dari para mentor atau dari membaca buku yang berisi tentang pengetahuan bisnis. Disamping itu kita bisa juga belajar dari orang lain yang sudah sukses atau perusahaan lain kita lihat sudah terampil dalam menjalankan bisnisnya. Kita juga harus sering observasi ke mall-mall atau tempat-tempat orang berbisnis, biasanya dari sana kita akan mendapatkan ilmu itu, membiasakan diri jalan-jalan ke mall tidak hanya untuk belanja tapi untuk survey.
Dalam menciptakan peluang bisnis kita harus membeli atau menciptakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarkat dan bisa dijual. Karena masyarakat adalah kumpulan dari banyak orang. Dan kita juga harus tau target market atau segmentasi pasarnya. Apabila orang sudah suka dan membeli barang kita pasti mereka akan memberikan perceive value ( harga yang customer keluarkan untuk mebeli produk kita dibagi dengan nilai yang dia berikan untuk produk kita ).
Untuk menciptakan bisnis kita harus selalu memahami kebutuhan manusia, berawal dari kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, pangan dan papan. Dan kebutuhan ini makin hari akan semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Jadi Seorang entrepreneur harus selalu ber inovasi agar produk/jasa nya kita tidak ketinggalan dan selalu di sukai oleh masyarakat.
Bapak Teddy pun juga mengingatkan bahwa seorang entrepreneur itu berhadapan dengan resiko. Jadi kita harus siap dengan resiko-resiko dalam bisnis. Apabila kita mengalami kegagalan dalam bisnis kita harus tetep semangat dan bangkit lagi. Karena dari kegagalan-kegalan itu kita bisa banyak belajar untuk Mencapai kesuksesan. Jangan sampai menyerah di jalan. Karena seorang entrepreneur pasti akan mengalami pasang surut. Entrpereneur harus mempunyai jiwa otot kawat balong wesi :)..
Dengan Perencaan-perencanaan bisnis yang matang kita bisa meminimalkan resiko itu, tapi bukan berarti perencanaan bisnis bisa membebaskan resiko. Karena resiko terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Resiko yang bisa kita ukur dan, 2. Resiko yang tidak dapat kita ukur. Dengan perencanaan dan study yang kuat kita bisa meminimalisasi resiko terukur, tapi resiko terukur tidak bisa, contohnya adalah gempa bumi dan perang.
Setelah perencanaan siap, model siap, study jalan, maka selanjutnya adalah EKSEKUSI atau pelaksanaan. Dalam Eksekusi ini bapak teddy sangat menekankan karena, kadang seseorang jago membuat perencaan yang matang dan rapih tapi tidak pernah action.
Dalam penutupannya pak Teddy juga menjelaskan bahwa iman dan bisnis harus seimbang dan jalan bersamaan. Kita jangan hanya rajin bredoa disaat kita butuh tetapi kita melupakan berdoa disaat kita berhasil. Karena faktanya Tuhan akan memberikan kita keberhasilan melalui proses belajar tetapi Tuhan bisa menghancurkan segala usaha kita dalam sedetik dikala kita lupa bahwa Tiada tuhan selain Alloh.
Jadilah entrepreneur yang jujur dan jangan tergoda dengan tipu sana sini untuk meningkatkan keuntungan kita nantinya. Karena itu dosa.
Setelah membaca materi yang pak teddy berikan kepada saya melalui email ini, saya langsung membacanya dan membuat ringkasan ini. Saat membaca materi saya merasa bener-bener berada didalam kelas seakan-akan pak Teddy menerangkan didepan mata saya dengan keseriusan dan beberapa selingan-selingan indahnya..
Untuk Bapak Teddy saya mengucapkan terimakasih banyak karena sudah membagi ilmunya kepada saya. Kuliah di UCDE emg Top..Ga rugi :)
Sebentar lagi menunggu materi dari Bu dosen Tan dan pak Nur Agustinus, Beliau-beliau ini semua adalah orang-orang yang luar biasa..
Apabila kita mempunyai kemauan kita harus semangat, semangat untuk berbisnis kita harus menunjukkan hasil yang kita harapkan, jangan hanya bersemangat dalam kata-kata ( ngomong doang ) tapi kita harus semangat dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bisnis kita nanti sampai hasilnya tercapai, terlihat dan dapat kita rasakan. Kita juga harus mempunyai harapan, dimana harapan kita adalah target kita, dan ini sangat penting karena target ini bisa mengarahkan seluruh tenaga pikiran dan waktu kita untuk mencapai arah yang kita harapkan/targetkan.
Dari membaca materi dari pak teddy tadi hati saya lebih tergugah lagi bahwa seorang entrepreneur itu tidak bisa santai-santai saja. Biasanya saya sering mendengar kata-kata orang bahwa entrepreneur itu santai tidak ada yang ngatur mau ini itu terserah kita. Tapi dari sini kita harus bisa lebih mendiri, harus bisa mengendarai diri sendiri, dan harus pandai-pandai dalam mengatur waktu karena sudah tidak ada lagi boss yang mengingatkan kita. Menjadi entrepreneur itu kita akan lebih capek, pusing, lebih mengerikan dibanding kita bekerja ikut orang.
Sebelum menjadi entrepreneur kita harus tau siapa diri kita, ini sangat penting karena berkaitan dengan passion kita, kalau kita mempunyai kesukaan atau bakat dalam bidang yang kita geluti pasti kita akan lebih semangat untuk menjalaninya.
Entrepreneur harus memiliki kemampuan. Baik itu kemampuan untuk mengatur diri kita sendiri, mengatur orang lain yang nantinya akan bekerja dengan kita dan kemampuan dalam menjalankan bisnis. Pak teddy mengatakan bahwa arti dari bisnis itu sangatlah sederhana yaitu kita memiliki produk atau jasa kemudian menawarkan keapda orang lain hingga orang lain mau mambayar kita dengan sejumlah uang dimana kita mendapatkan keuntungan.
Bapak teddy mengulangi lagi pembicaraannya bahwa ada tiga tahap penting dan utama dalam kemampuan bisnis yaitu : 1. Kemampuan untuk mempunyai, menghasilkan produk dan jasa, 2. Kemampuan untuk menawarkan kepada orang lain yang tepat sasaran, 3. Dan kemampuan untuk menerima uang dari hasil penjualan produk & jasa kita dan mengelolanya.
Untuk mendapatkan kemampuan bisnis itu kita bisa belajar dari para mentor atau dari membaca buku yang berisi tentang pengetahuan bisnis. Disamping itu kita bisa juga belajar dari orang lain yang sudah sukses atau perusahaan lain kita lihat sudah terampil dalam menjalankan bisnisnya. Kita juga harus sering observasi ke mall-mall atau tempat-tempat orang berbisnis, biasanya dari sana kita akan mendapatkan ilmu itu, membiasakan diri jalan-jalan ke mall tidak hanya untuk belanja tapi untuk survey.
Dalam menciptakan peluang bisnis kita harus membeli atau menciptakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarkat dan bisa dijual. Karena masyarakat adalah kumpulan dari banyak orang. Dan kita juga harus tau target market atau segmentasi pasarnya. Apabila orang sudah suka dan membeli barang kita pasti mereka akan memberikan perceive value ( harga yang customer keluarkan untuk mebeli produk kita dibagi dengan nilai yang dia berikan untuk produk kita ).
Untuk menciptakan bisnis kita harus selalu memahami kebutuhan manusia, berawal dari kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, pangan dan papan. Dan kebutuhan ini makin hari akan semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Jadi Seorang entrepreneur harus selalu ber inovasi agar produk/jasa nya kita tidak ketinggalan dan selalu di sukai oleh masyarakat.
Bapak Teddy pun juga mengingatkan bahwa seorang entrepreneur itu berhadapan dengan resiko. Jadi kita harus siap dengan resiko-resiko dalam bisnis. Apabila kita mengalami kegagalan dalam bisnis kita harus tetep semangat dan bangkit lagi. Karena dari kegagalan-kegalan itu kita bisa banyak belajar untuk Mencapai kesuksesan. Jangan sampai menyerah di jalan. Karena seorang entrepreneur pasti akan mengalami pasang surut. Entrpereneur harus mempunyai jiwa otot kawat balong wesi :)..
Dengan Perencaan-perencanaan bisnis yang matang kita bisa meminimalkan resiko itu, tapi bukan berarti perencanaan bisnis bisa membebaskan resiko. Karena resiko terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Resiko yang bisa kita ukur dan, 2. Resiko yang tidak dapat kita ukur. Dengan perencanaan dan study yang kuat kita bisa meminimalisasi resiko terukur, tapi resiko terukur tidak bisa, contohnya adalah gempa bumi dan perang.
Setelah perencanaan siap, model siap, study jalan, maka selanjutnya adalah EKSEKUSI atau pelaksanaan. Dalam Eksekusi ini bapak teddy sangat menekankan karena, kadang seseorang jago membuat perencaan yang matang dan rapih tapi tidak pernah action.
Dalam penutupannya pak Teddy juga menjelaskan bahwa iman dan bisnis harus seimbang dan jalan bersamaan. Kita jangan hanya rajin bredoa disaat kita butuh tetapi kita melupakan berdoa disaat kita berhasil. Karena faktanya Tuhan akan memberikan kita keberhasilan melalui proses belajar tetapi Tuhan bisa menghancurkan segala usaha kita dalam sedetik dikala kita lupa bahwa Tiada tuhan selain Alloh.
Jadilah entrepreneur yang jujur dan jangan tergoda dengan tipu sana sini untuk meningkatkan keuntungan kita nantinya. Karena itu dosa.
Setelah membaca materi yang pak teddy berikan kepada saya melalui email ini, saya langsung membacanya dan membuat ringkasan ini. Saat membaca materi saya merasa bener-bener berada didalam kelas seakan-akan pak Teddy menerangkan didepan mata saya dengan keseriusan dan beberapa selingan-selingan indahnya..
Untuk Bapak Teddy saya mengucapkan terimakasih banyak karena sudah membagi ilmunya kepada saya. Kuliah di UCDE emg Top..Ga rugi :)
Sebentar lagi menunggu materi dari Bu dosen Tan dan pak Nur Agustinus, Beliau-beliau ini semua adalah orang-orang yang luar biasa..
Langganan:
Postingan (Atom)