Bootstrap mencegah kita untuk meminjam uang karena hal ini bisa mempengaruhi aliran kas. Selain itu, memang ada cara lain untuk menambah modal, yaitu menggandeng investor lain (penanam modal). Tapi hal ini membuat kita tidak lagi menjadi pemilik 100% dari usaha kita. Untuk itu, perlu dipikirkan cara-cara bootstrap. Ada banyak cara melakukan bootstrap, tentu ini tergantung dari kreativitas, kecerdasan dan kecerdikan yang kita miliki. Untuk itu, jika kita punya mentor dan network yang baik serta luas, akan membantu kita dalam melakukan bootstrap.
Dalam berbisnis mesti memakai cara yang cerdas dan hemat. ih kalau terlalau serius kok malah bingung mau melanjutkan. agak santai aja yaa...hehehe. Tadi saya waktu jalan-jalan ke sebuah toko Indonesia yang ada di Hong Kong, melihat seorang cewek cakep Indonesia yang fashion dan tampilannya sudah seperti orang Hong Kong. Dia mampir ke Toko Indonesia itu untuk menyebarkan brosur.
Salah satau temen saya menceritakan tentang cewek itu, bahwa dia bukanlah seorang TKW lagi, dia sekarang sudah menjadi warga negara Hong Kong. Sekarang dia sudah mempunyai sebuah agency penyaluran tenaga kerja yang ada di Hong Kong. Cewek itu sekarang jadi sangat kaya dan mempunyai usaha agency yang terkenal. Dulu awalnya hanyalah seorang TKW, namun karena dia menikahi orang Hong Kong yang kaya akhirnya skrg dia mempunyai usaha agency sendiri. Tadinya saya menyimpulkan ini adalah boothstrap, tapi ternyata setelah saya diskusikan dengan Pak Dosen itu namanya adalah bejo..hehehhehe Saya ada pengalaman tentang boothstrap ini, Dulu saat di organisasi saya mengadakan acara sport festival, yang dimana letaknya ini sangat jauh dengan keramaian dan jarang ada orang yang jualan disana, saya muncul gagasan untuk menjual nasi bungkus yang saya buat sendiri. Saya komunikasikan hal itu kepada boss saya, dan saya di izinkan untuk memakai peralatan dan biaya-biaya bahanpun juga di biayai oleh boss saya.
Sebelum hari H, saya tanya survey ke temen-temen siapa yang mau pesen nasi bungkus yang isinya nasi campur. Ternyata ada 30 orang yang pesen dan saya waktu itu langsung tanya-tanya ke temen-temen karena saya belum pernah membuat nasi campur...:) berkat bondo nekat akhirnya nasi campur bisa saya buat rasanya kata temenku sangat nikmat, saya buat nasi bungkus sebanyak 33 bungkus. Temen saya yang awalnya pesen satu ternyata ada yang nambah lagi :).
Sempat beberapa temen mengolok-olok saya " Aduh kamu ini waktunya olahraga kok masih sempat jualan "..apa dah bener-bener kosong tu dompet kamu ??? ejekan temenku seperti itu. Tapi saya berpikiran positif saja toh saya juga tidak mengganggu aktifitas, malah bisa membuat temen saya tidak kelaparan dan mereka juga puas. Ya saya kira namanya hidup pasti ada saja orang yang iri atau tidak suka, but saya mencoba untuk selalu berpikir positif. Tapi moment ini bener-bener selalu membuat saya semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar