Senin, 22 April 2013

Malam minggu saya di masukkan ke dalam sebuah group diskusi oleh seorang temen saya. di dalam group tersebut ternyata ada Pak dosen dan temen-temen dari kelas sebelah. Kelas sebelah telah rutin melakukan diskusi bersama setiap malam minggu. Ternyata ikut diskusi seperti itu sangat menyenangkan.

Di dalam diskusi itu dibahas tentang Bisnis Model Canvas ( BMC ).  Ini sangat bermanfaat khususnya bagi 
orang yang mau melakukan pengembangan baru atau baru mau merencanakan bisnisnya. Dengan BMC ini kita bisa melihat  rupa bisnis dan menganalisa model bisnisnya dan sangat memudahkan dalam mengambil keputusan untuk melakukan langkah-langkah strategi untuk bisnisnya.  

Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang mempresentasikan elemen-elemen kunci secara umum akan ada pada semua model bisnis.
Kesembilan hal tersebut adalah :
1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channel
4. Customer Relationship
5. Revenue stream
6. Key Resource
7. Key activities
8. Key Partners
9. Cost




Rabu, 13 Maret 2013

Marketing Mix # JR 8 #

Malam ini setelah selesei turn in tugas untuk minggu ke 7 + 8 rasanya wow, bebanku berkurang dan menjadi Plong rasanya :). Td siang rasanya masih was-was karena belum turn in tugas dan materi juga baru selesei saya baca malam ini. Setelah materi selesei saya baca saya langsung buka Quiz, karena hari ini adalah hari terakhir untuk submit tugas untuk minggu ke 7+8. Awalnya tadi berpikiran bahwa Quiznya terlalu sulit, karena saya tidak konsentrasi untuk mengerjakan, namun ternyata setelah saya konsentrasi untuk fokus untuk mengerjakan tugas dan mematikan website-website lain selain edmodo, saya menjadi lebih fresh mengerjakan tugasnya. :)

Quiz habis saya turn in, mikir saya mau segera instirahat dan tidur, dan tiba-tiba teringat bahwa tugas JR harus di submit juga di kelas edmodo. Sehingga keinginanan untuk segera istirahatpun molor dulu :). Semoga malam ini saya bisa menyeleseikan tugas-tugas dari my beloved dosen yaitu ibu Poedjiati tan dan Mr.Nur Agustinus. 

Setelah mempelajari materi tentang Persediaan, selanjutnya adalah materi Pemasaran . Di dalam pelajarin kali ini dijelaskan juga tentang bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah 4 komponen yang terdiri atas 
  • Product (produk )
  • Price (harga )
  • Place (tempat, termasuk juga sistribusi)
  • Promotion (Promosi)

Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah Marketing mix-7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses ). 


Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalahmarketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabelterkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.

Product (produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Price (Harga)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996).

Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).

Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000:7).

Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

Place (Saluran Distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai
industri.

Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperli hatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa dipe roleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

People (Partisipan)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah para reception, dokter, dan beauty therapis.

Process (Proses)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.

Physical evidence (Lingkungan fisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).

Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

Selain marketing mix juga dibahas tentang Promosi Word of Mouth yang artinya adalah promosi dari mulut ke mulut atau getok tular. Materi ini pernah diterangkan juga oleh Bapak Winarto saat di kelas Mandiri Sahabat kelas Lanjutan. Promosi Word of Mouth ini kelihatnnya sangat sepele atau sederhana tapi ini sangat emmpengaruhi usaha kita. 

Pengalaman saya sendiri tentang Word of Mouth ini , apabila saya membeli sesuatu di sebuah toko yang mengecewakan biasanya saya woro-woro ke temen-temen saya. Tapi terkadang kalau saya menemukan sebuah produk atau toko yang bagus, saya malah jarang memberitahukan ke temen-temen. Biasanya temen-temen saya yang saya kasih tau bahwa disna produknya atau pelayanannya jelek / tidak memuaskan, teman saya juga tidak mungkin datang kesana. 

Cukup sekian JR saya untuk malam ini, karena badan rasanya sudah lelah dan ingin segera istirahat. Sebenernya masih banyak yang ingin saya tuliskan. Tapi saya rasa cukup ini dulu karena kondisi badan kurang stabil. 










Selasa, 12 Maret 2013

LIFO, FIFO, FEFO # JR 7 #

            Minggu ke 7 saya mendapatkan pembelajaran baru dari kuliah Entrepreneurship yang saya ikuti. Materi kali  ini adalah membahas tentang Persediaan. Dulu waktu SMEA saya pernah mendapatkan materi ini, namun sekarang lebih mendetail dan penjelasannya dari dosen saya juga lebih mudah dimengerti. Karena pembelajaran yang disampaikan tidak hanya tulisan materi tapi juga dibuatkan video tutorial yang sangat mudah untuk dimengerti. Untuk materi tentang persediaan ini saya belum berani membaca semua materi yang sudah di upload di edmodo, karena mata saya akhir-akhir ini rasanya seperti ada yang mengganjal dan apabila saya paksakan untuk membaca materi-materi di komputer terasa sangat pusing. Sehingga saya belum bisa menyeleseikan materi secara disiplin. Mungkin mata saya sakit ini pengaruh dari komputer, Karena saya setiap hari selalu melototin komputer.
             Sebelum mata saya sakit, saya selalu berusaha untuk membaca ulang dan memahami materi-materi yang sudah saya baca. Biasanya sayapun juga tidak hanya berhenti sampai disitu, saya juga mencari wawasan tambahan dengan mencari tambahan pengetahuan di google. 

                                        Mbah google...:) I Loph You....I'm Nothing withaut You..



Senin, 11 Maret 2013

CASH FLOW # JR 6 #

           Alhamdulillh kini sudah memasuki pembelajaran untuk minggu 6 yaitu materi tentang operasional, mempelajari tentang managemen keuangan. Belajar menghitung dan membuat Cash Flow yang dalam bahasa Indonesia Cash Flow itu adalah arus kas yaitu jumlah uang yang masuk dan yang dikeluarkan. Saya senang  bgt mempelajari  materi ini, karena saya pernah mengalami kendala dalam masalah manajemen keuangan.  Kadang saya minta soal-soal tentang cash flow ini sama dosen saya waktu di kelas Mandiri Sahabat. Tapi beliau tidak memberikan secara langsung, tapi saya disuruh browsing langsung di Internet. Dan saya pun melakukan sarannya Dosen saya. Ternyata memang bener di google model soal yang diberikan lebih bervariatif. Ternyata saya tau maksud dosen saya tidak memberikan soal secara langsung itu agar wawasan saya lebih luas dengan mencari data-data / soal-soal dari google.

            Dulu sebelum mempelajari materi tentang Operasional dan Cash flow ini, saya belum bisa bagaimana membukukan keuangan saya secara terperinci dan mudah untuk di pahami. Kadang uang pribadi saya masih sering saya campur dengan uang bisnis. Kadang untuk kebutuhan pribadi saya juga memakai uang bisnis. Sehingga disaat barang-barang jualan saya habis dan merasa untung, kdang bingung kok untung uang cash nya kosong...hehhehehe...Tapi setelah saya mempelajari tentang cash flow, saya mulai rutin untuk melakukan pencatatan secara detail tiap transaksi. Saya buatkan laporan cashflow setiap hari. Uang bisnispun juga sudah mulai saya pisahkan dengan uang pribadi saya.

           Catatan-catatan keuangan sayapun sekarang juga sudah mulai rapi. Semenjak saya membuat cash flow ini saya juga bisa semakin irit dan meminimalkan pengeluaran. 


15 Hal Penting mengenai cash flow

1.  Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari  aktivitas usaha dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dan aliran kas keluar usaha serta berapa saldonya setiap periode.

2. Cash flow adalah segalanya bagi keberlangsungan dan kemajuan usaha. Omset dan profit sebesar apapun tanpa adanya cash flow yang baik, perusahaan akan menghadapi banyak masalah.

3. Cash flow disebut positif  apabila alur penerimaan lebih besar dibandingkan dengan alur pengeluaran. Sebaliknya, apabila alur pegeluaran lebih besar dibandingkan dengan alur penerimaan, maka alur kas tersebut adalah negatif.

4. Suatu perusahaan yang tidak profit, tetapi mempunyai cash flow lancar, akan jauh lebih bertahan dari pada, perusahaan yang dalam hitungan diatas kertas profit tetapi cash flownya tersendat.

5. Cara agar usaha anda mempunyai cash flow lancar adalah, anda harus berani memilih transaksi dengan  pembayaran tunai dan menghindari sedapat mungkin pembayaran secara kredit (utang).

6. Cash flow yang lancar akan menjadikan perusahaan anda sangat liquid. Ini artinya anda akan mempunyai banyak uang tunai yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan usaha anda menjadi lebih besar.

7.Jika anda mampu bernegosiasi dengan pemasok untuk memberikan masa pembayaran yang cukup panjang, maka uang tunai anda akan melimpah. Mintalah pembayaran ke pemasok lebih fleksibel.

8.Salah satu cara agar cashflow lancar adalah memperkecil hutang dari pihak ketiga.

9.Cara lain agar cash flow lancar adalah menyiapkan dagangan kita dengan banyak variasi.

10. Hindari stok/persediaan barang yang terlalu banyak.

11. Menurut Brian Finch dalam “How to write a business plan” usaha tidak pernah jatuh karena kehilangan   uang, tapi mereka gagal karena kehabisan Kas untuk membayar tagihan.

12.  Usahakan jangan tergantung membeli barang dari satu pemasok.

13. Pantaulah piutang (orang yang berutang kepada Anda) yang sudah jatuh tempo dan lakukan penagihan.

14. Jangan sampai pengeluaran pribadi tercampur dengan pengeluaran usaha.

15. Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
a.       Menentukan minimum kas
b.      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c.       Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d.  Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan budget kas yang final.





Kamis, 21 Februari 2013

Penerapan 5R # JR 5 #

Alhamdulillah akhirnya ahri ini saya bisa menulis untuk melanjutkan tugas nge blog :). Minggu ini ada pembelajaran tentang Operasional dan budaya 5 R.  Management operasional : Input--Process--Output. Orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat baik katanya temenku yang pernah tinggal disana. Tak heran jika perekonomian di negara Matahari Terbit tersebut maju pesat. Bagaimana tidak, di negara tersebut masyarakatnya tidak hanya bekerja untuk mencari uang, tetapi bekerja adalah kesenangan mereka. Masyarakat Jepang juga memiliki budaya kerja yang unik, yaitu dengan memegang teguh tradisi. Itu bisa dilihat dari sikap, cara berpikir, pola kerja, cara berpakaian, bahasa, hingga pola makan.

5S adalah budaya kerja bangsa Jepang yang cukup dikenal masyarakat dunia, dengan tujuan untuk peningkatan profit, efisiensi, pelayanan, dan keamanan. Budaya kerja 5S ini adalah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Budaya kerja 5S saat ini sudah banyak diterapkan dalam organisasi maupun perusahaan-perusahaan bisnis. Dalam kehidupan sehari-haripun ilmu 5 R ini juga sangat penting, Contohnya  5R ini apabila diterapkan untuk para BMI Hong Kong yang bekerja dirumah majikan dijamin majikan pasti akan lebih menyanyangi kita.  

Seiri (Ringkas)
Yakni langkah awal menjalankan budaya 5S, yaitu membuang atau menyortir barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuanagn atau recycle bin. Ini dimaksudkan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, sebab hanya digunakan untuk menyimpan barang atau file-file penting yang memang benar-benar dibutuhkan. Tujuan lainnya adalah agar tempat kerja lebih rapi dan tidak berantakan. oupzz tapi perlu di inget kalau kita bekerja dirumah orang pada saat ringkas-ringkas barang / file-file mesti tanya si boss dulu " apakah barangnya masih dipakai atau tidak ", jangan asal buang cos terkadang barang itu masih dipakai. 

Seiton (Rapi)
Selanjutnya adalah merapikan semua barang atau file-filepenting dengan teliti, membuatnya menjadi terorganisir dan sistematis. Rapikan semua ruangan agar memberikan kenyamanan untuk keluarga dan apabila kita butuh barangpun juga akan lebih mudah ntuk mengambilnya. Setelah selesei mengunakan barang mesti dikembalikan ke tempat semula agar selalu terlihat rapi dan enak dipandang mata.

Seiso (Resik)
Langkah ketiga adalah membersihkan tempat kerja, ruangan,dan lingkungan tempat kerja. Tanamkan dalam diri anda bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Keberihan akan menghindari penyakit-penyakit. Jika anda terserang penyakit, maka sudah tentu pekerjaan anda akan tertunda bahkan terbengkalai, sehingga akan menurunkan produktifitas, yang pada ujungnya dapat menimbulkan kerugian si boss.

Seiketsu (Rawat)
Tahap ini merupakan tahap yang sulit dimana anda harus menjaga ketiga tahapan awal. Perawatan bukan saja bertujuan untuk membuat barang-barang atau file menjadi lebih awet, namun juga bertujuan agar setiap barang atau file tersebut dapat segera digunakan apabila dibutuhkan mendadak.

Shitsuke (Rajin)
Rajin atau disiplin adalah kebiasaan dan pemeliharaan program 5S awal yang sudah berjalan. 

Setelah saya mempelajari 5R ini, Tadi saya langsung survey-survey ke lapangan. Kebetulan Hari ini Saya  pergi belanja ke daerah Tai koo shing untuk berbelanja ke sebuah mall yang di Iklankan di koran-koran Hong Kong, bahwa sampai dengan Tgl 04 Februari 2012 ada diskon besar-besaran :). Saya berkunjung ke Jusco karena banyak barang yang saya cari itu dijual disna. Kakek menyuruh saya untuk membelikan snack kesukaannya di jusco. Hari ini saya tidak belanja sayuran untuk makan malam karena harus mengantar nenek ke rumah sakit check up. Jadi kesempatan saya untuk belanja sekalian cari oleh-oleh untuk keluarga tercinta. Sekitar pukul 02.00 siang saya berangkat  ke Tai koo shing naik MTR. Sebelum belanja sayuran dan lauk untuk makan malam, saya melihat barang-barang yang lagi diskon besar-besaran yaitu di lantai dua. Disana banyak Toko-toko terkenal yang berjejer-jejer, dan semua memberikan diskon yang membuat saya tergiur dan menghabiskan uang saya $ 1500 HK. Padahal tadi hanya ingin membelikan oleh-oleh untuk ibu dulu tapi ternyata banyak banget barang yang di didiskon dan barang itu sudah saya incar sejak lama sebelum diskon. 

Suasana di Jusco hari ini sangat ramai, Hampir semua toko sudah menggunakan konsep 5R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin ). Saya merasa sangat nyaman belanja di jusco. Karena barang-barang yang saya cari sangat mudah saya temukan, barang-barang nya tertata sangat rapi dan ringkas, pelayanannya pun juga sangat menyenangkan. Ruangannya sangat nyaman dan bersih, bebas dari debu. Petugas-petugasnya disna semua seragam sangat rapi dan ramah. Saya mengelilingi Jasco mulai dari belanja pakaian, parfume, snack dan terakhir saya mengelilingi tempat sayuran dan buah-buahan.









Setelah belanjaan seambrug ditangan, saya sudah tidak mau berlama-lama disana karena takut uang saya habis hanya untuk belanja sehari. Sedangkan kebutuhan lain yang harus dipenuhi masih sangat banyak. Andai tidak mengingat sebentar lagi mau pulang ke kampung halaman dan menyiapkan modal untuk usaha, mungkin saya masih mau borong barang-barang disana karena semua barang yang ditawarkan sangat menggoda. Hehhehe jadi terbayangkan andai jadi orang kaya, yang dimana uang mencari kita pasti enak, belanja tidak tanggung-tanggung dan tidak terlalu perhitungan. Kalau kita yang mengejar-ngejar uang kaya gini, mau belanja aja sebelum lihat barang pasti harga dulu yang di tengok...xixixixixiixixi

Inilah pengalaman saya hari ini, satu hari belanja habis 1500$ HK, rasanya udah klepek-klepek. 










  

               















  

               










Senin, 18 Februari 2013

Galau Tjap Tjempol

Roda waktu terus bergerak, dan hidup terus menggelinding. Dalam perjalanan panjang itu kita terus menerus diminta untuk merekahkan segenap potensi dan kapabilitas. Kita terus ditagih untuk membentangkan ruang pertumbuhan agar self-competency bisa selalu bermekaran. Sebab, tanpa spirit untuk melakukan never ending self-improvement, tidakkah itu berarti kita telah membunuh asa untuk menjadi insan yang lebih sempurna?

Dan persis disitulah kita kemudian digedor pertanyaan yang bunyinya begini : adakah kompetensi kita hari ini lebih baik dibanding sebulan atau setahun silam? Adakah kompetensi kita selama ini bisa terus dibentangkan menuju titik-titik kesempurnaan? Atau sebaliknya : selama ini kompetensi kita going nowhere - redup dan kian terkoyak ditengah roda waktu yang terus bergerak?

Namun pertanyaan lain yang mungkin tak kalah penting adalah ini : kalaulah kita masih punya spirit untuk terus bergerak, untuk terus melenting, untuk terus menemukan ruang dimana kompetensi kita bisa menemukan tempat terindah agar tumbuh bermekaran; maka jenis kompetensi apa yang layak dikuasai? Kepingan kompetensi seperti apa yang mesti didekap erat agar kita bisa menjadi insan yang lebih sempurna, insan yang lebih paripurna?

Ditengah keriuhan hari Senin pagi yang mulai membuncah, ditengah tumpukan pekerjaan yang sebentar lagi mungkin akan menenggelamkan Anda – maka ijinkan saya untuk menyelipkan sekeping narasi tentang 3 jenis kompetensi yang barangkali penting untuk direnungkan. Ada begitu banyak ragam kompetensi yang mungkin harus kita kuasai; namun tiga kompetensi ini merupakan core competencies yang patut ditelisik dengan penuh kesungguhan. Inilah tiga jenis kompetensi yang barangkali akan membekali kita dalam petualangan panjang menjadi insan yang kian sempurna.
Kompetensi yang pertama adalah ini : strong need for achievement.
Gantungkan cita-citamu setinggi langit, nak, Begitu kidung yang dulu pernah kita dengar dengan penuh nada syahdu dari ibu kita. Tidak pernah orang tua kita berujar : gantungkan cita-citamu setinggi plafon rumah, nak.

Maknanya jelas : hidup kita terasa akan lebih sumringah kalau saja dalam raga ini bersemayam sejenis keteguhan untuk mengukir hasil kerja terbaik. Sebuah orientasi yang kental dengan semangat untuk merajut sebuah karya yang bermakna (meaningful achievement). Sebuah sikap untuk mempersembahkan kepingan pekerjaan yang layak diapresiasi.

Dan sungguh, orientasi semacam itu akan mendorong setiap insan untuk menghamparkan tanggungjawab dan dedikasi, kegigihan dalam bekerja, keihklasan dalam bertindak, dan spirit saling bekerjasama demi tercapainya common goals and purposes. Tidakkah lingkungan kita (kantor, organisasi, perusahaan, rumah majikan) akan menjelma menjadi taman yang begitu indah kalau setiap insan bisa punya kompetensi semacam itu?
Kompetensi yang kedua adalah ini : learning spirit. Alunan ilmu terus
mengalir sederas ombak di lautan, dan pengetahuan terus menetes seperti hujan di pagi hari. Lalu kalau kita tidak memiliki kegairahan untuk terus memetik sejumput ilmu, bukankah kita hanya akan menjadi manusia-manusia yang tidak relevan?

Itulah kenapa kompetensi ini begitu penting : sebab dengan semangat untuk meringkus kepingan pengetahuan yang luas membentang, benih ketrampilan dan keahlian kita bisa terus tumbuh berkembang. Itulah kenapa Anda harus terus menenggelamkan diri Anda dalam beragam aktivitas pembelajaran : ikut seminar atau pelatihan yang relevan, menjelajah pengetahuan secara online, rajin membaca buku, atau selalu bergairah untuk melakukan sharing knowledge dengan rekan sekantor.
Kompetensi yang terakhir adalah : spirituality intelligence. Tentu saja hidup
akan lebih mulia dan indah kalau segenap pekerjaan yang kita lakukan di kantor/ditempat boss selalu bisa ditautkan pada sejenis pengabdian kepada Sang Pemberi Pekerjaan. Inilah sebuah kompetensi yang akan terus mengajak kita untuk terus bersandar pada etika moralitas, perilaku kerja yang sarat integritas, dan juga kuyup dengan tindakan yang penuh keluhuran.

Dan itulah sejenis kompetensi yang akan terus menggandeng kita untuk tenggelam dalam aura religiusitas yang menghanyutkan dan kemuliaan hidup yang menentramkan.

Achievement orientation yang menggumpal. Learning spirit yang terus membahana. Dan semuanya dibalut dalam spirituality intelligence yang penuh keagungan. Hidup barangkali akan terasa begitu wangi kalau saja kita bisa menjalankan tiga kompetensi ini dengan penuh keteguhan.



Jumat, 08 Februari 2013

Cara Membuat Pasword di MS Excell




Oupzz malam ini belum ada tugas dari kampus UCDE jadi banyak waktu luang untuk mencoba posting-posting di blog walau mungkin untuk hari ini saya posting tidak nyambung dari pembelajran di kampus. Tapi semoga saja ini bisa bermanfaat untuk temen-temen yang ingin mencoba dan melindungi hasil ketikannya di ms excell. Karena kemarin ada beeberapa temen saya yang tanya akan hal ini dan ini saya juga baru mencobanya, dan saya akan share ke temen-temen melindungi data pada Microsoft Excel Anda agar tidak dapat di Akses oleh sembarangan Orang maka kita dapat memproyeksi dengan cara memberi password pada Ms. Excell di Komputer Anda. mungkin Anda mempunyai dokumen atau spreadsheet Ms Excel yang Datanya sangat penting sehingga orang lain tidak dapat mengaksesnya. dan apabila telah kita beri password secara sistematis ketika file akan dibuka, harus memasukkan password terlebih dahulu, dan apabila tidak mengetahui atau salah memasukkan passwordnya maka file/spreadsheet excel tersebut tidak akan bisa terbuka.

Berikut cara untuk memberi proteksi password pada File Microsoft Excel 2007

- Buka file Ms Excel yang akan diberi password
- Klik ---> Office Button
- Lalu ----> Menu Prepare
- Kemudian pilih ---->  Encrypt Document

Tampilan Gambarnya akan terlihat seperti dibawah ini:



Kemudian akan muncul  Tampilan kolom untuk kita memasukkan password
- Isi dengan kode password yang kita inginkan, klik OK  


- Seperti biasa Kita akan diminta kembali untuk mengisi Password kedua kali untuk verifikasi, kemudian klik
  OK,
- Save / simpan file.

Lalu silahkan di close kemudian coba mulai lagi untuk membuka kembali file excel tersebut.  dan pastikan Anda memasukkan password dengan Benar untuk dapat membukanya.

Selamat mencoba........semoga bermanfaat :)


With love 

Diyah eka wahyudi

Boothstrap # JR 4 #

         Setelah pembelajaran minggu ke 3 tentang lokasi bisnis, sekarang saya memasuki minggu ke 4 yaitu materi mengenai Boothstrap. Kata boothstrap ini baru saya denger dan saya tahu setelah mengikuti pembelajaran distance learning, yang dimana arti dari boothstrap itu sendiri adalah cara cerdas hemat dalam memulai bisnis atau saat menghadapi situasi sulit. Bootstrap diperlukan jika kita ingin mencapai tujuan namun modal yang kita miliki tidak ada. Ataupun kalau ada kita ingin melakukan secara efisien serta sumber daya yang ada difokuskan untuk hal lain.         
         Bootstrap mencegah kita untuk meminjam uang karena hal ini bisa mempengaruhi aliran kas. Selain itu, memang ada cara lain untuk menambah modal, yaitu menggandeng investor lain (penanam modal). Tapi hal ini membuat kita tidak lagi menjadi pemilik 100% dari usaha kita. Untuk itu, perlu dipikirkan cara-cara bootstrap. Ada banyak cara melakukan bootstrap, tentu ini tergantung dari kreativitas, kecerdasan dan kecerdikan yang kita miliki. Untuk itu, jika kita punya mentor dan network yang baik serta luas, akan membantu kita dalam melakukan bootstrap.                   
         Dalam berbisnis mesti memakai cara yang cerdas dan hemat. ih kalau terlalau serius kok malah bingung mau melanjutkan. agak santai aja yaa...hehehe. Tadi saya waktu jalan-jalan ke sebuah toko Indonesia yang ada di Hong Kong, melihat seorang cewek cakep Indonesia yang fashion dan tampilannya sudah seperti orang Hong Kong. Dia mampir ke Toko Indonesia itu untuk menyebarkan brosur.       
 
        Salah satau temen saya menceritakan tentang cewek itu, bahwa dia bukanlah seorang TKW lagi, dia sekarang sudah menjadi warga negara Hong Kong. Sekarang dia sudah mempunyai sebuah agency penyaluran tenaga kerja yang ada di Hong Kong. Cewek itu sekarang jadi sangat kaya dan mempunyai usaha agency yang terkenal. Dulu awalnya hanyalah seorang TKW, namun karena dia menikahi orang Hong Kong yang kaya akhirnya skrg dia mempunyai usaha agency sendiri. Tadinya saya menyimpulkan ini adalah boothstrap, tapi ternyata setelah saya diskusikan dengan Pak Dosen itu namanya adalah bejo..hehehhehe                      Saya ada pengalaman tentang boothstrap ini, Dulu saat di organisasi saya mengadakan acara sport festival, yang dimana letaknya ini sangat jauh dengan keramaian dan jarang ada orang yang jualan disana, saya  muncul gagasan untuk menjual nasi bungkus yang saya buat sendiri. Saya komunikasikan hal itu kepada boss saya,
 dan saya di izinkan untuk memakai peralatan dan biaya-biaya bahanpun juga di biayai oleh boss saya.         
Sebelum hari H, saya tanya survey ke temen-temen siapa yang mau pesen nasi bungkus yang isinya nasi campur. Ternyata ada 30 orang yang pesen dan saya waktu itu langsung tanya-tanya ke temen-temen karena saya belum pernah membuat nasi campur...:) berkat bondo nekat akhirnya nasi campur bisa saya buat rasanya kata temenku sangat nikmat, saya buat nasi bungkus sebanyak 33 bungkus. Temen saya yang awalnya pesen satu ternyata ada yang nambah lagi :).                      

             Sempat beberapa temen mengolok-olok saya " Aduh kamu ini waktunya olahraga kok masih sempat jualan "..apa dah bener-bener kosong tu dompet kamu ??? ejekan temenku seperti itu. Tapi saya berpikiran positif saja toh saya juga tidak mengganggu aktifitas, malah bisa membuat temen saya tidak kelaparan dan mereka juga puas. Ya saya kira namanya hidup pasti ada saja orang yang iri atau tidak suka, but saya mencoba untuk selalu berpikir positif. Tapi moment ini bener-bener selalu membuat saya semangat.         

Minggu, 27 Januari 2013

SMART

Anda punya rencana? Ide yang hendak diwujudkan? Tujuan yang hendak dicapai? Ada banyak cara untuk merumuskan tujuan secara efektif, salah satunya yang terkenal adalah konsep SMART (specific, measurable, achievable, realistic, time-based). Konsep ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Mungkin Anda juga tidak asing dengan konsep SMART ini, namun barangkali masih belum terbiasa menerapkannya.

Specific
Tujuan yang Anda tetapkan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu menguraikan apa yang akan Anda lakukan, sedangkan spesifik akan membuat segala upaya Anda fokus pada target yang akan dicapai.

Measurable
Apa yang ingin Anda capai haruslah bisa diukur, misalnya seberapa kuat, seberapa sering, seberapa banyak, atau seberapa dalam.

Achievable
Tujuan yang Anda tetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu Anda akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai Anda menetapkan tujuan yang tidak mungkin Anda capai.

Realistic
Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi oleh tujuan yang ingin Anda capai. Jangan membuat tujuan yang terlalu sulit sehingga tidak mungkin Anda capai atau membuat tujuan yang tidak sejalan dengan keinginan atau hasrat hati Anda.

Timely
Anda harus bisa menetapkan kapan tujuan tersebut harus dicapai. Apakah minggu depan, tahun depan, atau lima tahun lagi. Dengan adanya batasan waktu, Anda akan terpacu untuk segera memulai melakukan tindakan.

Sumber: http://www.kirmansyam.com/merumuskan-tujuan-secara-efektif/
— bersama Sina Mauludi.
Anda punya rencana? Ide yang hendak diwujudkan? Tujuan yang hendak dicapai? Ada banyak cara untuk merumuskan tujuan secara efektif, salah satunya yang terkenal adalah konsep SMART (specific, measurable, achievable, realistic, time-based). Konsep ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Mungkin Anda juga tidak asing dengan konsep SMART ini, namun barangkali masih belum terbiasa menerapkannya.

Specific
Tujuan yang Anda tetapkan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu menguraikan apa yang akan Anda lakukan, sedangkan spesifik akan membuat segala upaya Anda fokus pada target yang akan dicapai.

Measurable
Apa yang ingin Anda capai haruslah bisa diukur, misalnya seberapa kuat, seberapa sering, seberapa banyak, atau seberapa dalam.

Achievable
Tujuan yang Anda tetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu Anda akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai Anda menetapkan tujuan yang tidak mungkin Anda capai.

Realistic
Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi oleh tujuan yang ingin Anda capai. Jangan membuat tujuan yang terlalu sulit sehingga tidak mungkin Anda capai atau membuat tujuan yang tidak sejalan dengan keinginan atau hasrat hati Anda.

Timely
Anda harus bisa menetapkan kapan tujuan tersebut harus dicapai. Apakah minggu depan, tahun depan, atau lima tahun lagi. Dengan adanya batasan waktu, Anda akan terpacu untuk segera memulai melakukan tindakan.

Sumber: http://www.kirmansyam.com/merumuskan-tujuan-secara-efektif/

Sabtu, 26 Januari 2013

Memilih lokasi Usaha


Yeah...saya selalu teringat akan nasehat Pak nur Agustinus, bahwa memulai usaha itu gampang-gampang susah. Tapi saya tidak akan pesimis akan susah-susahnya. Saya akan optimis :P. Setelah obrolan-obrolan tentang lokasi bisnis, saya jadi bener-bener terpikirkan. Mampukah saya ? dan mampukah saya ? hati kecilku selalu memberi dorongan, bahwa saya akan mampu menjalaninya. Diyah tidak akan pantang menyerah. Karena sudah biasa hidup susah. Andai bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang di impikan ya ...itu resiko yang harus saya terima. Karena berbisnis tidak semudah membalikkan tangan. But i must be confident..
Dalam membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan Anda sebagai pemilik usaha. Bagi wirausahawan pemula, sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih lokasi. Salah-salah, usaha Anda bisa jeblok.
Beberapa pakar wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha seperti ruko, kios, rumah atau kaki lima harus pas dengan jenis usaha yang dilakoni. Karena ada usaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain. Untuk itu pengusaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usahanya. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya dan jangan lupa cari juga informasi bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa mempengaruhi kelangsungan usaha Anda.
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsirkan sebagai lokasi di mana banyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau, gampang dilihat konsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target konsumen yang berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. Lokasi seperti ini cocok untuk usaha perdagangan barang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan pelanggan. Itu sebabnya pasar, pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi lokasi-lokasi usaha perdagangan yang paling diincar orang. Soalnya, di area seperti itu, calon konsumen tumpah tersedia. Para pemilik usaha tinggal mencari strategi untuk memancing lirikan mata mereka. Usaha-usaha yang sangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya; apotek, rumah makan, mini market, bengkel, toko pakaian, juga salon kecantikan.
Lokasi Usaha dan Ide Bisnis
Banyak calon wirausahawan yang bingung mau mulai dari mana? Apakah mencari lokasi usaha dahulu atau menentukan bisnis yang akan dijalankan. Pemilihan lokasi untuk membuka usaha adalah sangat penting. Namun, kadang ketika sudah menemukan lokasi yang strategis, namun tidak cocok untuk bisnis yang akan dijalankan. Sebenarnya, mana yang harus didahulukan ?
Memilih Bisnis Dulu, Lokasi Menyusul
Bagi Anda yang memiliki passion terhadap satu bidang usaha, atau Ada memutuskan untuk membeli franchise, maka pemilihan bisnis bisa menjadi urutan pertama. Langkah berikutnya adalah pemilihan lokasi yang tepat untuk memulai usaha. Tentunya juga Anda harus mempunyai produk unggulan yang akan Anda jual di lokasi tersebut.
Misal, Anda mau membuka usaha salon kecantikan. Berarti Anda telah menentukan jenis bisnisnya terlebih dahulu. Tinggal Anda mencari lokasi yang cocok.
Pertanyaannya,”Cocoknya kalau membuka salon kecantikan itu di mana?” Misalnya: di food court salah satu mal atau pasar swalayan. Langkah selanjutnya adalah menentukan mal atau pasar swalayan yang mana? Mau yang level menengah atau level bawah. Misalnya level menengah. Maka datangi mal yang memiliki kriteria pengunjung level menengah.
Mendapatkan Lokasi yang Strategis
Kadang ide bisnis itupun muncul ketika kita tanpa sengaja menemukan suatu lokasi yang kita pikir strategis untuk menjalankan suatu usaha. Misalnya ketika kita jalan-jalan di mal atau ketika jogging pagi keliling perumahan atau suatu daerah. Andapun berpikir, lokasi ini cocoknya untuk bisnis apa ya?
Atau ada saudara yang memiliki kios/ruko namun dalam kondisi tidak dipakai atau tidak disewakan. Kita kadang ditawari dengan harga sewa khusus, dari pada kios tersebut nganggur.
Dalam kondisi seperti ini, memilih bisnis adalah pilihan kedua. Karena kita sudah mendapatkan lokasi. Tentu kita tidak bisa memaksakan suatu jenis bisnis yang kita inginkan pada suatu lokasi khusus. Misal, tidak lucu kalau kita memilih bisnis makanan, padahal peruntukan lokasi untuk pakaian, begitupun sebaliknya.
Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk berpikir, akan diisi dengan dagangan apa. Misalnya kita mendapatkan lokasi di pakaian. Yang kita lakukan adalah berpikir jenis bisnis yang serumpun dengan pakaian. Apakah kita berjualan pakaian bayi, anak-anak, abg, atau dewasa. Kita bisa juga memilih berjualan khusus, seperti busana muslim laki-laki, busana muslim khusus wanita, atau bahkan berjualan grosir kerudung/jilbab.
Bisa saja lokasi yang kita temukan adalah pasar tradisional. Kita harus pilah dulu, apakah ada pengelompokan jenis dagangan atau bebas. Kita bisa membandingkan jenis usaha, mau bersaing dengan yang sudah ada atau benar-benar membuka usaha yang belum ada. Kalau mau bersaing, senjata apa yang kita pakai untuk bersaing, apakah harga yang murah atau kualitas yang bagus.
Bagiamana bisa menentukan lokasi ini bagus untuk usaha atau tidak, tentu butuh jam terbang. Untuk meningkatkan jam terbang ini, Anda harus sering datang ke mal untuk membandingkan, posisi mana dari kios atau counter di mal itu yang ramai pengunjung. Ada beberapa pintu gerbang dan pintu-pintu kecil lainnya. Lihat jalan utama yang biasanya ditandai jalanan lebih besar, menghubungkan pintu utama dengan hall. Biasanya jalan utama ini ramai pengunjung. Kalau jalan utamanya saja sepi, berarti mal tersebut belum ramai.
Dari sering datang ke mal-mal, kita jadi bisa membandingkan dan membayangkan. Pada akhirnya, tanpa datang ke suatu mal, kita bisa melihat dari selembar gambar mal, mana jalan utama, jalan ramai kedua dan jalur yang sepi. Mana lokasi yang kira-kira ramai pengunjung. Hal ini berguna bila kita mau memilih kios/counter mana yang akan dibeli/disewa.
Jadi, kita bisa memilih jenis usaha belakangan, bila kita sudah menemukan lokasi usaha yang strategis. Namun, kadang orang sudah menentukan jenis usaha yang akan dijalani, baru mencari lokasi yang bagus. Kedua langkah ini bisa dipilih sesuai kondisi di lapangan.
Namun, apakah semua jenis usaha disektor perdagangan mensyaratkan lokasi dekat keramaian seperti itu? Tentu saja tidak mesti, karena banyak pengusaha yang kini usahanya maju pesat ternyata lokasi usahanya tidak berada di jalur ramai, misalnya usaha perternakan ayam, pembiakan udang air tawar, pabrik tahu tempe, catering, pembuatan furniture, merupakan beberapa contoh saja usaha yang tidak harus berlokasi di pusat keramaian.
Beberapa usaha malahan dapat dilakukan di rumah. Beberapa pengusaha sukses ternyata memulai usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. Dokter, bidan, konsultan, teknisi elektronik, biro jasa dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnya untuk tempat usaha. Dengan memanfaatkan rumah, Anda bisa berhemat modal jutaan rupiah, sehingga anggaran itu Anda bisa gunakan untuk kegiatan lain dalam menjalankan laju usaha. Membuka usaha di rumah memungkinkan kita untuk meluangkan waktu untuk keluarga. Dengan memulai usaha dari rumah, kita bisa mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, kalau Anda wanita, memulai usaha dari rumah sangat sesuai untuk Anda yang ingin tetap menunaikan kodrat kewanitaan Anda sebagai ratu rumah tangga sekaligus bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
Memulai usaha dari rumah bisa sangat bermanfaat, tapi tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan kondisi rumah Anda dan sifat dari usaha Anda. Kalau Anda ingin menggunakan rumah sebagai tempat usaha, tentunya harus memilih jenis usaha yang cocok dijalankan di lokasi itu. Anda bisa saja mengamati usaha di lokasi perumahan daerah lain yang telah berjalan, lalu berpura-pura membeli atau menggunakan jasa mereka, lalu Anda nilai sendiri apakah usaha tersebut kira-kira bisa Anda jalankan di rumah Anda. Anda bisa pakai teori ATM yakni mengAmati bisnis orang lain, kemudian anda Tiru dengan beberapa Modifikasi. Beberapa jenis usaha yang paling cocok dijalankan di rumah adalah yang bersifat homey misalnya bisnis pembuatan snack dan penganan, bisnis barang kerajinan, bisnis kue, dan usaha lain sejenis. Bahkan kalau lokasi rumah Anda berada di pingir jalan utama, beberapa usaha yang bagus dijalankan seperti toko pakaian adat/pakaian muslim, usaha pijat kesehatan, salon dan toko roti, warung makan dan usaha makanan sejenis lainnya. Kalau kebetulan Anda hendak membuka usaha katering, misalnya, rumah jelas pilihan pertama untuk disulap menjadi “dapur umum”. Toh, dapur tak harus di lokasi yang ramai, gampang diakses angkutan umum, atau syarat-syarat lain yang identik dengan pengertian strategis.
Namun Anda juga mesti berhati-hati, ada beberapa usaha yang tidak cocok dijalankan di rumah seperti usaha toko kelontong atau bisnis perlengkapan bayi, karena orang-orang pastinya lebih cendrung belanja ke hypermarket atau minimarket, alasannya selain berbelanja bulanan, juga sekalian untuk jalan-jalan sambil cuci mata.
Rumah juga bisa dimanfaatkan sebagai gudang, bengkel kerja atau workshop, dan kantor bila Anda berusaha di bidang jasa, dan pabrik kecil-kecilan asal jangan sampai mengganggu ketertiban dan ketenangan lingkungan sekitar. Jangan mentang-mentang mau menghemat modal, Anda terus membuka peternakan ayam di halaman belakang rumah, atau membuat pabrik batako yang bikin bising tetangga. Alih-alih mendapat untung, bisa-bisa ayam Anda menjadi sasaran senapan angin tetangga sebelah rumah atau rumah Anda malah di lempar batako.
Kadang–kadang sebuah usaha malah tak membutuhkan lokasi sama sekali. Bisnis perbaikan peralatan elektronik dari rumah ke rumah, umpamanya, bisa dijalankan tanpa perlu bengkel atau showroom. Tempat kerja para montir, ya, rumah para pelanggan. Kunci keberhasilan usaha seperti itu terletak pada kualitas kerja dan kepandaian promosi, bukan lokasi. Bisnis sedot WC merupakan contoh bisnis yang tak terlalu mengutamakan lokasi usaha.
Bila usaha Anda bergerak dalam bidang produksi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha yakni:
1.Dekat dengan pasar.
Bagi pengusaha dalam bidang penjualan produk, biaya dan waktu diperlukan untuk mengangkut produk ke pelanggan, adalah suatu pertimbangan utama. Karena itu, perusahaan harus ditempatkan dekat pusat pasarnya. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam mendekati pasar, yaitu kuantitas dan kualitas produk yang akan dijual, daya beli masyarakat, dan jenis produk yang akan dihasilkan. Barang yang lekas rusak, seperti daging, ikan memerlukan kecepatan untuk sampai ke pasar, hal ini perlu dipertimbangkan.
2.Dekat dengan bahan baku dan bahan Penunjang.
Sumber bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan sebagai input, harus dipertimbangkan. Ini sangat erat hubungannya dengan biaya produksi. Bahan baku yang murah harganya tetapi jauh letaknya dari lokasi perusahaan, akan mengakibatkan biaya angkutan relatif tinggi dan biaya produk relatif mahal sehingga harga jual produk juga mahal. lokasi perusahaan haruslah ditempatkan pada lokasi yang biaya pengangkutan atau biaya materialnya relatif murah. Pertimbangan lain suatu perusahaan harus dekat dengan bahan baku, terutama bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku yang mudah busuk seperti industri bahan makanan, industri pengalengan, dsb.
3.Dekat dengan sarana transportasi.
Lokasi perusahaan harus dekat dengan sarana transportasi, agar hubungan antara produsen dan konsumen di pasar; antara produsen dengan pemasok bahan baku mudah atau cepat, bila menerima bahan baku untuk diproses menjadi produk jadi dan cepat mengirim produknya baik ke pasar maupun ke pemesan, maka akan memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Pertimbangan tersebut, pada dasarnya, adalah agar biaya transportasi dapat ditekan serendah mungkin sehingga harga barang dapat bersaing di pasar.
4.Dekat dengan tenaga kerja yang cocok
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, yang mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil produksi. Tingkat upah yang di suatu lingkungan masyarakat, harus menjadi perhitungan dalam menentukan lokasi, agar bisa disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Dan juga Faktor kemampuan tenaga kerja di suatu lokasi produksi.
5.Sesuaikan dengan segmen masyarakat yang akan diraih.
Misalnya jika ingin membuka klinik kesehatan untuk kelas menengah ke atas maka lokasi perumahaan kelas menengah atas menjadi masuk akal. Atau jika ingin membuka toko bahan-bahan bangunan sebaiknya mencari lokasi perumahan yang sedang berkembang.
Memilih Tempat Usaha
Jika usaha Anda bergerak di sektor perdagangan, mau tak mau Anda mesti mencari lokasi yang ramai orang yang menjadi target market penjualan Anda. Lokasi yang paling bagus dicari adalah di pinggir jalan raya, dekat pasar, dekat sekolah atau kampus, dekat pusat perkantoran, dekat lapangan atau arena olah raga atau pusat keramaian lain. Masalahnya tarif sewa atau harga lokasi-lokasi seperti itu pasti mahal.
Ada beberapa lokasi ramai yang memungkinkan Anda mengeluarkan dana relatif lebih murah ketimbang menyewa toko: lokasi kaki lima. Tapi, mengingat kepentingan kontinuitas, sebaiknya Anda memilih lokasi yang tak terlalu mengganggu kepentingan umum. Jangan sampai Anda mendapatkan lokasi kaki lima strategis tapi cuma berumur seminggu lantaran keburu digaruk polisi pamong praja.
Asal jeli, banyak lokasi usaha yang tersedia, misalnya, memanfaatkan lahan kosong yang biasanya terdapat di sejumlah lakasi parkir di suatu pertokoan atau bahkan gedung milik pemerintah. Biasanya, total biaya sewa lahan dan pembangunannya cuma 30 % dari biaya sewa ruko di sekitarnya. Walau begitu, ruko tetap layak digunakan untuk rumah makan, asal sifatnya cepat saji, bukan untuk tempat makan santai.
Memilih tempat usaha yang bagus harus disesuaikan dengan business plan atau rencana bisnis, dan berikut ini beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi usaha:
1.Sebaiknya, lokasi usaha dilalui jalur dua arah. Paling ideal, lokasi sebaiknya di sisi jalan jalur orang pulang kerja. Ada keyakinan, orang pulang kerja lebih mungkin membeli sesuatu daripada orang yang tengah berangkat kerja. Jadi kita menggampangkan mereka mampir. Calon pembeli tak perlu mencari putaran jalan atau memutar memotong jalan.
2.Ada jenis lokasi lain banyak dipakai untuk membuka usaha dagang yaitu kios. Kios-kios bertebaran di pusat-pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun modern. Biarpun tempat-tempat seperti ini relatif ramai orang, jenis usaha yang Anda gelar di lokasi seperti itu juga harus sesuai dengan segmen pengunjung. Kebanyakan pengelola pusat belanja modern sudah menentukan alokasi jenis usaha
yang boleh buka ada di sana. Jadi, kita, calon pengusaha, tak bisa terlalu leluasa menggunakannya.
3.Sebelum menentukan mau menyewa atau membeli kios yang ada, periksa dulu jenis usaha apa yang boleh berada di sana. Jangan sampai kita membeli kios di lantai fashion, padahal berencana mau membuka depot es teler. Kalau akhirnya boleh, itu anugerah, karena dagangan kita bakal berbeda dengan kios lain sehingga peluang kita laku lebih besar. Tapi, kalau harus ikut-ikutan jualan baju yang belum kita ketahui juntrungannya, bisa berabe, kan?
4.Kalau lokasi kios incaran memang benar-benar ramai, jangan pusing dengan jenis usaha. Pakai saja kembali “rumus ATM”. Kalau Anda sudah menemukan pusat perbelanjaan yang ramai sekaligus ada kios yang lokasinya strategis, silakan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan lain. Cari jenis usaha yang bisa kita tiru, tapi belum ada di lokasi kita. Survei, pelajari, lalu…kita buka usaha serupa.
5.Kalau Anda hanya mampu menyewa kios yang letaknya tak terlalu strategis, Anda mesti kreatif mencari jenis usaha yang cocok. Bisa untuk play station, pijat refleksi, warung jamu, atau bisa saja usaha hiburan. Pasti dicari orang meskipun berada di ujung jalan atau pojokan.
6.Anda harus mempertimbangkan calon pelanggan dengan lokasi yang dipilih. Kalau Anda hendak membuka salon kelas atas bertarif mahal, menyewa kios di pusat grosir belum tentu cocok. Orang yang datang ke tempat itu biasanya benar-benar hendak berbelanja, bukan jalan-jalan atau rekreasi. Lokasi di mal atau plasa mewah mungkin lebih cocok untuk itu. Sebaliknya, kalau Anda hendak buka kios jual beli ponsel bekas, mal kelas atas mungkin tidak cocok. Para pengunjung mal seperti itu sepertinya bakal malu kalau membeli atau menjual ponsel bekas. Toko atau dealer ponsel baru mungkin lebih cocok bertengger di sana.
7.Memilih pusat perbelanjaan pun kudu hati-hati. Kalau belum terbukti ramai—karena masih baru—periksa dengan teliti potensi pengunjung di sekitar lokasi. Contohnya, pusat grosir yang berdiri di daerah elit belum tentu sukses dan bakal ramai pengunjung. Sebab, penduduk di daerah elit cenderung enggan mendatangi lokasi seperti itu. Mereka lebih suka datang ke mal atau plasa mewah.
8.Kalau Anda menyewa ruko atau kios, pertimbangkan apakah perlu untuk direnovasi agar sesuai dengan usaha Anda.
9.Apakah tempat usaha yang dipilih dekat dengan tempat tinggal Anda? Hal ini untuk kenyamanan Anda sebagai pengusaha.
10.Apakah keramaian lokasi hanya musiman atau memang ramai karena tingginya tingkat kepadatan penduduk sekitar .
11.Apakah lokasi usaha berada pada daerah aman dengan tingkat kriminal yang rendah?
12.Kalau usaha Anda buka sampai malam hari, apakah penerangan di luar toko Anda sudah cukup terang untuk menarik pembeli dan membuat mereka merasa nyaman dan aman? Apakah Anda perlu memasang lampu hias untuk membuat toko Anda lebih cantik?
13.Apakah keberadaan usaha sejenis di dekat lokasi usaha Anda berpotensi merebut hati pelanggan Anda yang dapat merugikan bisnis yang Anda jalankan? Mampukah Anda bersaing dengan mereka?
14.Mudahkah tempat usaha Anda dijangkau oleh pembeli?
15.Apakah tempat parkir tersedia dan cukup untuk jumlah pelanggan yang menjadi target Anda?
16.Apakah supplier barang dagangan Anda merasa nyaman dengan lokasi usaha Anda?
17.Seandainya usaha Anda berkembang, apakah tempat usaha tersebut mampu mengakomodasi pertumbuhan tersebut?